Makanan yang kaya akan nutrisi dan kesehatan sangatlah penting, terutama bagi anak-anak yang mengalami stunting. Dalam upaya untuk memberikan solusi, sebuah inovasi makanan telah dikembangkan dengan membuat makanan yang menarik, tetapi tetap bernutrisi. Inovasi makanan ini diciptakan oleh Selvi Rofifah, mahasiswa Tata Boga angkatan 2021 Universitas Negeri Yogyakarta.
Bomboloni egg mayo adalah inovasi makanan yang terpikirkan oleh Selvi. Makanan yang berasal dari Italia ini sangatlah populer di kalangan gen z. Meskipun begitu, target utama dari penjualan bomboloni egg mayo ini adalah anak-anak dengan tujuan untuk mencegah stunting. Bomboloni, sejenis donat yang lembut tanpa lubang di tengah, menjadi pilihan menarik karena mengandung tepung talas yang lebih sehat dan bebas gluten sebagai pengganti tepung terigu. Selain menambah variasi rasa, hal ini juga meningkatkan kandungan gizi bomboloni, terutama jika dipadukan dengan isian egg mayo yang lezat.
Inspirasi untuk menciptakan bomboloni ini muncul saat melakukan praktik inovasi produk dan menyadari tingginya angka stunting di Indonesia. Dilansir dari UNICEF, makanan mengandung protein baik untuk mencegah stunting, salah satunya pada telur. Setelah beberapa bulan perencanaan dan pengembangan, ide untuk mengembangkan bomboloni egg mayo mulai terbentuk dengan tujuan untuk menghasilkan camilan yang menarik secara visual namun tetap bergizi untuk anak-anak.
Langkah pembuatan bomboloni egg mayo tidak jauh berbeda dengan pembuatan donat pada umumnya. Langkah pertama yaitu dengan mencampurkan bahan kering, lalu memasukkan bahan basah dan kemudian diuleni secara merata. Ragi bisa dicampurkan dengan susu hangat lalu dicampurkan ke adonan yang sudah diuleni. Tips dari Selvi ketika proses proofing atau fermentasi menghindari melakukan pengadukan dengan berlebih. Setelah proofing, bagi adonan menjadi beberapa bagian, lalu goreng dan beri isian.
Bomboloni egg mayo ini diproduksi dengan sistem made by order, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan melalui WhatsApp atau Instagram. Dengan cara ini, setiap pesanan dibuat dengan segar dan sesuai permintaan untuk menjamin kualitas produk. Proses pemesanan yang mudah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pelanggan, terutama di kalangan orang tua yang peduli akan kesehatan anak-anak mereka.
Dalam tahap pemasaran, strategi yang digunakan termasuk memberikan tester kepada orang terdekat dan memanfaatkan media sosial seperti Instagram untuk memposting foto dan video produk. Pemasaran dari mulut ke mulut (WOM) juga menjadi bagian penting dari strategi ini, di mana pelanggan yang puas dapat merekomendasikan bomboloni egg mayo kepada teman dan keluarga mereka. Diharapkan strategi ini akan meningkatkan product awareness dan menarik lebih banyak pelanggan.
Namun, Selvi mengakui teradapat beberapa tantangan dalam produksi. Pembagian waktu antara pengadonan dan proses proofing atau biasa dikenal dengan fermentasi, seringkali sulit diimbangi yang mengakibatkan beberapa produk mengalami overproofing. Selain itu, variasi dalam jumlah target yang melihat promosi menjadi kendala tersendiri dalam pemasaran. Keterbatasan tenaga kerja dan alat juga menambah kompleksitas dalam proses produksi bomboloni egg mayo ini.