Sebagai wujud nyata kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) mengadakan pelatihan melukis dengan bahan pewarna ramah lingkungan di SLB Bhakti Pertiwi, Yogyakarta, baru-baru ini. Mereka adalah Prof. Jaslin Ikhsan, Dr. Cahyorini Kusumawardani, Dr. Kun Sri Budiasih, Isti Yunita, Ph.D, Sukisman Purtadi, M.Pd dan 4 mahasiswa.
Kegiatan ini diikuti oleh 42 peserta yang terdiri atas siswa-siswi dengan kebutuhan khusus—tuna wicara, tuna rungu, dan tuna grahita—yang didampingi oleh para guru SLB serta mahasiswa UNY. Suasana penuh warna tercipta saat anak-anak dengan antusias menuangkan imajinasi mereka ke atas kanvas menggunakan bahan pewarna yang aman bagi kesehatan dan ramah bagi lingkungan.
“Pelatihan ini tidak hanya bertujuan menumbuhkan kreativitas dan memberikan pengalaman seni yang menyenangkan, tetapi juga memperkenalkan cara berkarya yang selaras dengan keberlanjutan” kata Prof. Jaslin Ikhsan. Aktivitas melukis menjadi sarana ekspresi diri sekaligus mendukung pencapaian SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 10 (Mengurangi Kesenjangan), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Dosen dan mahasiswa UNY bersama guru-guru SLB secara aktif mendampingi siswa, mulai dari mengenalkan bahan pewarna, memberi arahan teknik sederhana, hingga membantu mereka mewujudkan karya sesuai imajinasi. Dengan pewarna ramah lingkungan, kegiatan ini memastikan keamanan anak sekaligus menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga bumi.
Kepala SLB Bhakti Pertiwi Sudarmi, M.Pd mengungkapkan apresiasinya. “Kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga mempererat hubungan kerjasama antara sekolah dan perguruan tinggi,” ujarnya. Sementara itu, perwakilan mahasiswa UNY menegaskan bahwa pengalaman mendampingi siswa berkebutuhan khusus menjadi pembelajaran berharga tentang inklusi, kreativitas, dan keberlanjutan.
Melalui kegiatan ini, UNY berharap semakin banyak anak berkebutuhan khusus yang mendapatkan akses pendidikan serta aktivitas kreatif yang inklusif, sehat, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Inisiatif serupa diharapkan dapat terus dikembangkan agar manfaatnya semakin luas dan berdampak positif bagi masyarakat.