DPP IKA UNY Selenggarakan Seminar Nasional “Pembelajaran Mendalam: Konsep dan Implementasi”

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Model pembelajaran tradisional yang berfokus pada hafalan dan transmisi pengetahuan satu arah tidak lagi memadai untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Diperlukan pendekatan baru yang mampu mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Salah satu pendekatan yang kini banyak diperbincangkan dan mulai diimplementasikan dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran mendalam (deep learning). Pendekatan ini menekankan pemahaman konseptual yang kuat, keterkaitan antar pengetahuan, dan kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuannya dalam konteks nyata.
Hal tersebut yang mendasari diselenggarakan Seminar Nasional Pendidikan DPP IKA UNY dengan tema “Pembelajaran Mendalam: Konsep dan Implementasi.” Demikian disampaikan oleh Sabjan Badio, M.Pd. selaku ketua Panitia Seminar Nasional Pendidikan DPP IKA UNY yang diselenggarakan Sabtu (26/7) secara luring di Ballroom Gedung Alumni IKA UNY Lantai 2, sedangkan secara daring melalui https://www.youtube.com/watch?v=VBhzs3qf5OI.
Seminar Nasional Pendidikan DPP IKA UNY, Sebagai keynote speaker Menteri Pendidikan Dasar Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. secara zoom. Mendikdasmen menegaskan bahwa deep learning bukan kurikulum baru yang akan menggantikan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013, melainkan pendekatan belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dia menjelaskan bahwa pendekatan ini penting agar siswa tidak sekadar aktif secara visual (daring), tetapi bisa memahami dan merasakan makna belajar secara mendalam. Prinsip utama deep learning meliputi mindful, meaningful, dan joyful,

Mindful, belajar dilakukan dengan penuh kesadaran. Guru menghargai perbedaan tiap siswa dan memberi ruang bagi mereka untuk belajar sesuai gaya masing-masing. Meaningful, pembelajaran harus memberi makna nyata. Materi dikaitkan dengan konteks kehidupan agar bisa diaplikasikan oleh siswa. Joyful, proses belajar harus menyenangkan, tanpa menjadikan metafora "funny". Ini untuk menjaga motivasi dan rasa bangga siswa saat memahami pelajaran.

Pada akhirnya menurut Prof. Abdul Mu’ti tujuan dari deep learning adalah mencetak lulusan “manusia seutuhnya” yang ber iman, beradab, berpikir kritis, kreatif, mandiri, kolaboratif, komunikatif, serta sehat fisik dan mental (ciri dari Anak Indonesia Hebat).

Disamping keynote speaker Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Semnas DPP IKA menghadirkan Ketua Tim Pengembangan Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen RI sekaligus Ketua DPP IKA UNY Prof Suyanto, M.Ed., Ph.D., dan Prof. Yuli Rahmawati, Ph.D. selaku Tim Pengembang Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen RI sekaligus Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra 2025-2028.

Prof. Suyanto menyampaikan tema Pembelajaran Mendalam: Profil Lulusan dan Kerangka Kerja Pembelajaran. Prof. Suyanto menegaskan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam bertujuan membangun profil lulusan utuh yang mencakup delapan dimensi utama Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan (fisik dan mental), dan komunikasi. Menurutnya, hasil pendidikan bukan sekadar nilai akademik, tetapi terbentuknya peserta didik yang siap menghadapi tantangan global dengan integritas nilai spiritual dan karakter.

Sedangkan Prof. Yuli Rahmawati menyampaikan tema Pembelajaran Mendalam: Perencanaan dan Asesmen Pembelajaran. Disampaikan bahwa perencanaan pembelajaran harus berbasis konteks, relevan, dan fleksibel. Pengalaman belajar diarahkan pada pemahaman mendalam melalui siklus memproses belajar, dan asesmen menjadi bagian proses, tidak hanya hasil akhir, diarahkan untuk memperkuat proses dan refleksi belajar. Sedangkan implementasi diberi kerangka yang praktis namun adaptif sesuai kondisi lapangan.

Penulis
Sudaryono
Editor
Prasetyo Noviriyanto
Kategori Humas
IKU