Digitalising and Greening TVET for Sustainable Development

1
min read
A- A+
read

SEAMEO

Agar tetap relevan, Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET) harus responsif terhadap teknologi yang cepat berubah dan persyaratan tempat kerja dan, pada saat yang sama, menyadari kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, untuk membangun sistem yang berkelanjutan dan mempersiapkan transisi digital TVET yang mulus di kawasan, perlu ada perubahan kebijakan, pengembangan kualifikasi baru, dan pencapaian keterampilan baru. Hal ini penting, karena di seluruh kawasan terdapat kesenjangan yang lebar antara keterampilan yang ada yang mungkin cepat menjadi usang dan keterampilan yang sangat dibutuhkan agar ekonomi digital dan ekonomi hijau dapat berkembang.

Oleh karena itu, sangat penting bagi upaya menuju digitalisasi dan pembentukan kembali sistem TVET untuk mengintegrasikan teknologi hijau dalam menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap untuk dipekerjakan di dunia Volatile, Uncertain, Complex, and Ambiguous (VUCA). Untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang berkualitas, merupakan tanggung jawab bersama dari semua pemangku kepentingan vokasi, terutama industri, untuk terus mendukung dan memastikan lembaga VET tetap tangguh, relevan, dan kuat.

Menanggapi isu diatas, Regional Centre for Technical and Vocational Education and Training Brunei Darussalam bekerjasama dengan Office of the Vocational Education Commission Thailand menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema “Digitalising and Greening TVET for Sustainable Development” baru-baru ini di Bangkok.

Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Moch. Bruri Triyono selaku Koordinator Program Studi S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta terpilih menjadi Panelis di acara tersebut dengan tema “Issues and Innovative Practices in Digitalising TVET”. Bruri membawakan judul Pengembangan VIRANTY (Virtual Reality from Industry to Vocational Education); Supporting Online Learning in Post-Pandemic. Latar belakangnya membawakan judul tersebut ialah berdasarkan pengalaman transisi masa pandemi dan sesudah pandemi dimana Kebijakan Pemerintah tentang Bekerja, Belajar, dan Ibadah dari rumah. Belajar Mengajar telah menerapkan pembelajaran online untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Pembelajaran online dikombinasikan dengan pembelajaran di tempat, diterapkan pembelajaran teoritis dan praktis. 

Penulis : Anton

Editor : Dedy

IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus