Sebuah inovasi unik hadir di Indonesia: cinnamon roll berbahan dasar ubi kuning. Makanan yang identik dengan aroma kayu manis ini mendapatkan sentuhan lokal dari bahan khas Nusantara yang kaya manfaat, menghadirkan kombinasi rasa dan kesehatan dalam setiap gigitannya.
Pembuat produk ini yaitu Shinta Diva mengungkapkan bahwa ide awalnya muncul dari kecintaannya pada cinnamon roll. Aromanya yang menggoda dan tampilannya yang menggugah selera membuat camilan manis ini menjadi favorit. Namun, ia ingin menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar roti kayu manis biasa. “Saya melihat bahwa produk bakery di Indonesia jarang menggunakan bahan pangan lokal. Padahal, hasil bumi kita, terutama umbi-umbian, sangat melimpah dan memiliki potensi besar,” jelasnya.
Dari sini, lahirlah ide untuk memanfaatkan ubi kuning sebagai bahan utama. Proses pembuatannya memerlukan tahapan yang cukup panjang, termasuk pengeringan ubi, penggilingan, hingga penyaringan untuk menghasilkan tepung yang halus. Meskipun sedikit lebih rumit dibandingkan dengan penggunaan tepung terigu biasa, hasil akhirnya menunjukkan kualitas yang memuaskan.
Cinnamon roll ini tidak hanya memiliki tekstur yang lembut, tetapi juga membawa manfaat kesehatan. Kandungan beta-karoten yang tinggi pada ubi kuning menjadikannya kaya akan vitamin A, yang berfungsi menjaga kesehatan mata dan meningkatkan daya tahan tubuh. Fla ubi kuning yang menjadi isian cinnamon roll ini juga memberikan rasa yang khas, membuatnya berbeda dari cinnamon roll pada umumnya.
Produk ini dirancang tanpa bahan pengawet, menjadikannya pilihan sehat untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sang inovator percaya bahwa camilan sehat seperti ini bisa menjadi alternatif menarik di tengah maraknya makanan manis yang sering kali mengandung bahan tambahan yang kurang sehat.
Respons masyarakat terhadap inovasi ini sangat positif. Banyak yang menyatakan kekagumannya pada rasa dan teksturnya yang unik. Ada pula yang merasa nostalgic karena ubi kuning mengingatkan pada makanan khas keluarga di masa kecil. “Rasanya seperti pulang ke rumah,” tulis Andi, seorang pengguna media sosial.
Meski saat ini cinnamon roll ubi kuning masih dalam tahap pengembangan dan belum dijual secara resmi, rencana pemasaran baik offline maupun online sudah mulai disusun. Sang pencipta optimis bahwa media sosial akan menjadi platform penting untuk mempromosikan produk ini, terutama karena keunikan rasanya sangat cocok dengan selera pasar anak muda yang gemar mencoba hal baru.
Ia juga berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku bisnis kuliner lainnya untuk memanfaatkan bahan lokal. “Hasil bumi kita tidak kalah kualitasnya dengan bahan impor. Kita hanya perlu keberanian untuk memulai,” ungkapnya. Dengan perpaduan rasa manis, tekstur lembut, dan manfaat kesehatan, cinnamon roll ubi kuning ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa misi besar memperkenalkan potensi besar bahan pangan lokal kepada masyarakat luas.