CERITA INSPIRATIF DARI ALUMNI FMIPA UNY DI UNI EMIRAT DAN TAIWAN

CERITA INSPIRATIF DARI ALUMNI FMIPA UNY DI UNI EMIRAT DAN TAIWAN

Acara talkshow inspiratif bersama alumni yang diselenggarakan  sebagai salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-57 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah sukses dilaksanakan oleh Kelurga Magister dan Doktor (KMMD) UNY pada Sabtu, 11/9/21 secara daring . Talkshow mengusung tema "Sharing Experience: Be Successful Along with FMIPA Alumni” dengan narasumber Achmad Khambali, S.Pd., M.M. (alumni pendidikan kimia tahun 1999) dan Januar Widakdo, S.Si., M.Sc., Ph.D. (alumni pendidikan fisika tahun 2011) dengan moderator Febriani, S.Pd., mahasiswa magister fisika 2021.

Pada cerita yang diungkapkan oleh Khambali, beliau banyak mengalami kendala dan kegagalan sebelum mendapatkan pekerjaan prestisius di bidang distribusi bahan kimia perusahaan Uni Emirat seperti sekarang ini. Namun berbekal dengan niat yang kuat dan berani menghadapi segala tantangan untuk mencapai goals yang telah ditentukan, beliau mampu terus berprestasi.

Selama berkuliah di UNY, Khambali juga aktif mengikuti berbagai organisasi dan lomba karya tulis ilmiah. Dari keikutsertaan kegiatan tersebut, beliau belajar banyak mengenai manajemen waktu. “Masalah dan kegagalan di kehidupan itu pasti akan ada. Maka jadikan itu semua sebagai pengalaman dan coba untuk melihat dari dimensi yang lain untuk mengatahui apa hakekat kehidupan kita”, ungkap alumni yang pernah mendapatkan beasiswa supersemar dan gudang garam ini.

Selaras dengan Khambali, cerita yang diungkapkan Januar juga tidak semudah apa yang orang lihat. Bermula dari penolakan diri karena masuk di Prodi Fisika hingga tidak percaya diri karena memiliki nilai yang rendah, justru hal itulah yang menjadi titik balik beliau.

Selama berkuliah di UNY, Januar mengikuti marching band mewakili UNY dan Indonesia di ajang internasional. Beliau ingin membuktikan bahwa dengan berkuliah di UNY bukan hanya akademis yang bagus, tetapi juga non-akademisnya. Kini beliau menjadi seorang peneliti di Taiwan, hal yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.

Januar menambahkan, kesuksesan akan dapat dicapai jika kita dapat menjadi diri sendiri, memiliki tujuan dan timeline yang jelas serta selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki. “Percaya bahwa setiap orang itu unik, jadi jangan insecure dengan diri sendiri”, lanjut Januar.

Sementara itu pada acara Ramah Tamah Alumni, banyak cerita-cerita menarik yang  mereka sampaikan. Muh Luthfi H alumni Pendidikan Biologi yang menempuh studi S1 dan S2 di UNY lalu meneruskan S3 di Jedah dengan beasiswa penuh. Ini membuktikan bahwa lulusan UNY pun bisa melanjutkan ke tingkat internasional dan diakui.

Demikian juga cerita alumni Pendidikan Matematika, Nurkholis. Dia menceritakan awalnya pernah menjadi guru kontrak kemudian menjadi anggota DPRD di Ngawi. Ini membuktikan bahwa lulusan UNY peluangnya tidak hanya menjadi guru tetapi bisa bekerja lintas bidang. (putri/witono)