Career Talk Fasilitasi Alumni UNY Dalam Mencari Kerja

Suasana career talk

Tantangan yang kita hadapi sekarang adalah transformasi teknologi digital, Pengaturan kerja yang bervariasi dan personalisasi, berbasis kompetensi dan menggali aspirasi serta pengembangan karir. Sedangkan di sisi lain kita menghadapi pembelajaran pasca pandemi yang berupa pembelajaran online, kursus dimanapun serta belajar kapanpun dan dimanapun. Hal ini berujung pada kolaborasi antara satu bidang ilmu dengan lainnya. Industri 5.0 memang belum sepenuhnya hadir, namun karakteristiknya telah banyak digambarkan di era sekarang, yaitu kecerdasan artifisia dimana manusia sebagai pusat pembelajaran. Hal ini dikatakan Head of Sekolah Cikal Tari Sandjojo dalam career talk di Gedung Ikatan Alumni UNY, Senin (19/9). Lebih lanjut Tari Sandjojo memaparkan bahwa Learning 5.1 adalah upaya mengatasi keterbatasan pola pikir (mindset barrier). “Seringkali orang sulit berkembang justru karena pemahaman yang keliru tentang learning. Learning 5.1 adalah upaya menembus batas, bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk dipelajari” katanya. Dengan hal itu telah muncul pemahaman baru bahwa kini setiap orang dapat menjadi apa pun selama ia mau dan tekun mempelajarinya. Pemahaman ini membalik konsepsi yang terbatas pada bakat, pengalaman, dan keahlian sebelumnya. Menurut Tari profil pendidik merdeka belajar adalah Seseorang yang senantiasa merefleksikan, menyesuaikan pemikiran dan perbuatannya terhadap perubahan sekitar dalam upaya mencapai tujuan-tujuan. Guru pada masa yang akan datang seharusnya dapat berkolaborasi, selalu terhubung, mempu memberdayakan siswa untuk mengambil resiko, inovatif dan berani meraih setiap peluang.

Dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto, career talk juga menampilkan Prof. Suyanto sebagai pembicara. Dalam paparannya Suyanto mengatakan revolusi industry 4.0 membawa perubahan luar biasa akibat adanya smart teknologi, cloud computing, big data dan jaringan. Oleh karenanya mahasiswa harus memiliki pikiran yang bertumbuh atau growth mindset. Selain itu mahasiswa masa kini harus memiliki ketrampilan dan literasi digital abad 21 karena saat ini berbagai kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi seperti adanya sharing economy, marketplace, e-government, e-education atau smart appliances. Oleh karenanya mahasiswa harus dapat beradaptasi, apabila tidak maka akan punah. Guru Besar Fakultas Ekonomi UNY tersebut meminta mahasiswa untuk merefleksi diri dengan modal positive thinking karena keyakinan tersebut akan mendasari mindsetnya. “Apabila anda berpikir positif akan berpengaruh pada perilaku” kata Suyanto. Menurutnya pada saat ini gejala transformasi revolusi industry telah dirasakan, seperti tergesernya toko fisik dengan marketplace online serta moda transportasi yang bergeser dari taksi/ojek tradisional dengan moda online. Kompetensi pada saat ini menempatkan kreativitas pada papan atas dari 10 keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, padahal 5 tahun yang lalu masih ada di peringkat bawah. Hal ini menunjukkan adanya perubahan pada trend dunia.

Menurut Kepala Pusat Sertifikasi Karir LPMPP UNY Dr. Minta Harsana kegiatan ini bekerjasama dengan Sekolah Cikal dan Ikatan Alumni UNY, merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan indikator kinerja utama 1 tentang kemudahan alumni mendapat pekerjaan yang layak. “Ini merupakan rangkaian dari Job Fair dan rekruitmen yang diikuti oleh 30 perusahaan di bidang pendidikan, perbankan dan otomotif pada akhir September di Auditorium” kata Minta Harsana. Kegiatan career talk diikuti oleh 250 peserta yang mengikuti dengan antusias. Salah satu peserta Fairuz Syarifah Islami mengaku ikut acara ini untuk menambah wawasan dalam mencari pekerjaan. Alumni prodi pendidikan kimia FMIPA UNY tersebut ingin berkarir sebagai guru kimia sesuai pendidikannya.

Penulis : Dedy

Editor : Ardi

Kategori Humas
IKU