Gadget kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan bagi anak-anak. Peran teknologi dalam kehidupan anak-anak sangat luas, baik sebagai media bermain, hiburan, hingga alat untuk belajar. Penggunaan gadget pada anak perlu diimbangi dengan pengawasan dan juga pengendalian, agar tidak digunakan secara berlebihan. Penggunaan gadget secara berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan anak, baik secara sosial, emosional, maupun akademik. Hal ini dikatakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (Fishipol) UNY Argent Prianda Dewanta dalam sosialisasi penggunaan gadget bagi warga dusun Nangsri, Srihardono, Pundong, Bantul.
Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua BEM Fishipol UNY tersebut memaparkan, keluarga melalui orang tua memiliki peran sentral dan mendasar dalam mengarahkan penggunaan gadget secara bijak pada anak. “Banyak efek negative apabila anak terlalu banyak berinteraksi dengan gadget” kata Argent, Kamis (28/11). Diantaranya, anak cenderung mengalami penurunan interaksi sosial dengan orang disekitarnya. Ini bisa mengakibatkan berkurangnya kemampuan anak memahami norma dan nilai sosial serta berpotensi mengalami isolasi sosial/ kecenderungan menarik diri dari lingkungan sekitar. Selain itu anak lebih rentan terhadap kecemasan, stres, dan masalah tidur akibat paparan konten digital berlebih. Ketergantungan pada gadget dapat mengurangi kemampuan anak mengelola emosi.
Pengaruh penggunaan gadget berlebihan terhadap prestasi akademik juga dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan fokus. Anak kehilangan kemampuan berpikir kritis karena terbiasa menerima konten pasif tanpa refleksi mendalam. Potensi gangguan fokus dan daya ingat akibat stimulasi berlebih. Untuk itu Argent menyarankan agar orang tua menetapkan jadwal screen time secara teratur, terapkan zona bebas gadget misalnya kamar tidur dan ruang makan, serta membatasi penggunaan gadget di depan anak. “Ciptakan waktu berkualitas bersama keluarga tanpa menggunakan gadget misalnya makan bersama atau diskusi keluarga” katanya. Dorong anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan, seperti bermain bersama teman atau mengikuti kegiatan komunitas.
Sosialisasi penggunaan gadget ini merupakan inisiasi mahasiswa KKNM-17782 UNY di dusun Nangsri yang terdiri dari Ilyas Nur Muhammadin, Rayhan Naafi Fahreza, Frea Basitha Suri, Niskala Nailal Izza, Eko Setyo Prayogi, Dwi Saputri, Cindy Setyowati, Zahra Nabilla Putri, Viko Dwi Cahyono dan Azfa Mecca Taffana.
Menurut Koordinator KKNM-17782 Ilyas Nur Muhammad kegiatan ini digelar atas permintaan warga yang menginginkan adanya sosialisasi bagaimana mengawasi anak dalam menggunakan gadget oleh orang tua masing-masing. “Selain itu juga untuk mencegah anak kecanduan gadget yang akan berdampak kurang baik bagi diri dan lingkungannya” ujar Ilyas. Harapannya dengan pelatihan ini orang tua dapat membimbing anak dalam memilih konten, sekaligus mengedukasi dan berdiskusi dengan anak terkait konten yang boleh dilihat.