Ahmad Rizal Rifani berhasil torehkan prestasi selama kuliah di UNY. Selain mendapat beasiswa juga berkesempatan magang di Jepang sehingga menjalani yudisium saat magang di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Alumni SMAN 2 Kebumen tersebut diterima lewat jalur seleksi mandiri. Rizal mengisahkan selulusnya dari SMA berkeinginan masuk kampus dan jurusan yang diimpikan. “Saya ingin sekali masuk kedokteran, namun saya gagal di SNMPTN & SBMPTN. Dari kegagalan tersebut saya sempat ingin berhenti sekolah dan melanjutkan untuk bekerja dikarenakan saya berasal dari keluarga sederhana dan ingin membantu kedua orang tua untuk mencari nafkah” katanya, Kamis (18/7).
Walaupun sudah mencoba mendaftar kampus negeri melalui beberapa jalur namun belum juga diterima sehingga menyerah ingin gap year/melanjutkan bekerja. Namun melihat postingan di Instagram UNY menawarkan jalur mandiri melalui tes CBT, Rizal masih ingin mencoba untuk melanjutkan berkuliah. “Sebelumnya, saya tidak ingin berkuliah di jurusan Teknik Mesin, terlebih lagi padahal saya tidak pernah menargetkan untuk berkuliah di Yogyakarta. Tapi takdir membawa saya ke kampus UNY dan diterima di D4 Teknik Mesin melalui jalur mandiri” katanya.
Rizal masuk ke dalam lingkungan kampus yang baru dan passion yang baru. “Di awal semester sangatlah berat untuk di jalankan, karena sesuai dugaan saya merasa tidak dapat mengimbangi teman-teman yang berasal dari lulusan SMK, dan biaya kuliah yang cukup tinggi karena saya berasal dari jalur mandiri. Namun, saya tidak pantang menyerah dan selalu berpikir positif sembari terus memikir untuk kedepannya” ujarnya. Dimulai dari mencoba survive dan mengikuti organisasi, Rizal bertemu dengan relasi-relasi yang hebat, membuatnya improve dan ingin mencoba untuk mengikuti perlombaan. Dari perlombaan banyak benefit yang bisa didapatkan, dari prestasi dan hadiah lomba seperti trophy dan uang pembinaan, dan lebih banyak belajar banyak tentang kegagalan dan kesabaran.
Dengan tekad dan keuletan dalam berjuang, Rizal bisa improve baik di akademik dan non-akademik di perkuliahan sehingga mendapatkan penghargaan hingga 130 prestasi di bidang penalaran ditingkat Nasional dan Internasional seperti LKTI, Essay, hingga Kontes Robot Indonesia. “Saya berkesempatan juga mewakili Indonesia bersama tim robotika UNY (Maestro_Evo) mengikuti perlombaan ABU ROBOCON di Jimo, China. Dari perlombaan-perlombaan itu, saya akhirnya dapat membayar UKT saya sendiri dan membiayai diri sendiri hidup di selama perkulihan” kata Rizal dengan gembira. Dengan perlombaan ini, Rizal juga menjadi mendapatkan beasiswa dari dalam kampus (Beasiswa Prestasi UNY, Beasiswa PPA, dll), mendapat penuruan ukt yang drastis, dan beasiswa dari luar kampus. Dengan aktif di perkuliahan, organisasi, dan banyak menorehkan prestasi ini, Rizal mendapatkan predikat Juara 1 mahasiswa berprestasi UNY tahun 2022 setelah melalui serangkaian seleksi bersama dengan mahasiswa berprestasi lainnya dan 4x berturut-turut mendapat penghargaan mahasiswa berprestasi di bidang penalaran.
Pria asal Kebumen itu mendapat tawaran magang kerja sama dari UNY dengan perusahaan manufaktur Jepang yaitu ISUZU Japan selama satu tahun pada semester 7. “Hal tersebut menjadi peluang saya untuk mendapatkan ilmu dan nilai pada matkul magang/praktek industri. Saya bersaing dengan ratusan mahasiswa dari UNY dan luar kampus untuk dipilih beberapa dan berangkat ke Jepang” katanya. Dengan prestasi yang didapatkan sebelumnya menjadi modal besar untuk terpilih dan akhirnya Rizal menjadi kandidat yang terpilih. Selama bekerja di Jepang, ia selalu berusaha tetap membagi waktu dengan baik agar bisa menyelesaikan skripsi dengan lancar. Rizal berhasil sidang skripsi dan yudisium secara daring dari Jepang. Secara trackrecord, Rizal merupakan mahasiswa pertama Fakultas Vokasi UNY yang lulus dan sidang di Jepang sekaligus mendapatkan predikat Cumlaude dan lulusan terbaik.
Rizal berharap setelah lulus ini dapat memanfaatkan ilmu sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. “Setelah saya yudisium, saya mendapatkan tawaran beasiswa kuliah di Taiwan/China dan ada perusahaan menawarkan bekerja di posisi yang bagus di Indonesia” ungkapnya. Rizal berharap dengan berbagi pengalaman ini, teman-teman yang ragu untuk berkuliah melalui jalur mandiri dan minder untuk berprestasi tetap dapat berusaha dan semangat karena rezeki tidak akan tertukar dengan pemiliknya. Ketika takdirmu sudah dijalankan, selalu bersyukur dan ikhlas menjalani apa yang didapatkan dan memanfaatkan sebaik mungkin apapun peluang yang didapatkan karena mungkin itulah jalan yang Tuhan berikan untuk kita, tutup Rizal