Devita Ariyanti adalah salah satu mahasiswa UNY yang aktif dalam berbagai kegiatan termasuk program Kampus Merdeka inisiasi Kemendikbudristek. Saat ini Devita sedang mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) 6 dengan penempatan di Kantor Pusat PT. Bluebird Tbk., Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. “Setelah mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 (PMM) di Bali, saya mendaftarkan di program lainnya, yaitu MSIB 6 yang sekaligus menjadi kesempatan terakhir saya untuk berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka” tutur Devita, Selasa (16/4). Ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Terlebih lagi berkesempatan untuk bergabung di salah satu perusahaan terbesar yang memegang peranan penting dalam dunia transportasi di Indonesia.
Alumni SMKN 2 Depok Sleman tersebut mendapat posisi di bagian Customer Response Center (CRC). “Dalam posisi tersebut, saya berinteraksi dengan customer melalui telepon, chat, sosial media dan e-mail” ungkapnya. Menurut Devita seorang CRC wajib mengetahui seluruh rangkaian yang berkaitan dengan customer, termasuk reservasi, komplain terkait pelayanan, barang tertinggal, dan masalah lainnya. Posisi ini bisa disebut juga sebagai penyidik, karena CRC harus bisa memecahkan masalah terkait komplain serta menemukan barang penumpang yang tertinggal.
Warga Blunyahrejo, Tegalrejo, Yogyakarta itu mengaku, sebagai seseorang yang introvert dan jarang berkomunikasi dengan banyak orang, posisi ini bisa dibilang cukup menantang baginya. “Karena saya harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang setiap harinya. Termasuk dengan karyawan dan juga melayani customer” ujarnya. Saat masih melakukan observasi dan mengamati jobdesk yang harus dilakukan, Devita merasa hal tersebut cukup mudah. Namun saat terjun langsung dan mempraktikkan sendiri, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Saat awal magang Devita sering merasa panik dan sangat berat untuk menerima telepon dari customer karena benar-benar menguras energi. Telepon dari customer yang masuk mengenai barang tertinggal, komplain terkait pelayanan, dan juga kecelakaan, merupakan menu sehari-hari. Terlebih lagi ia harus menghadapi berbagai macam karakter customer, yang terkadang saat telepon langsung marah, ada yang bicara dengan sangat cepat atau bahkan tidak jelas. “Selain itu saya juga harus bisa mengikuti kecepatan bicara mereka sambil mencatat mengenai keluhan atau barang yang tertinggal milik penumpang” katanya.
Semakin lama menjalani jobdesk CRC, gadis kelahiran Yogyakarta, 28 Desember 2001 itu merasa lebih santai dan lebih tenang saat ada telepon masuk. Saat ada customer yang menelepon sambil marah-marah, ia sudah mulai cukup tenang dan mencatat apa saja yang mereka jelaskan karena seorang CRC harus bisa menguasai intonasi saat menerima telepon, dengan menghindari berbicara dengan nada tinggi.
Walaupun pada awalnya Devita merasa takut dalam melakukan setiap pekerjaan, namun ia merasa sangat beruntung karena memiliki mentor yang sangat baik dan juga helpful. Lingkungan bekerja di Bluebird yang sangat menyenangkan dan hangat membuatnya merasa benar-benar diperhatikan dan selalu dibantu oleh karyawan yang ada disana. Mereka juga sangat ramah dan baik, selalu menjawab semua pertanyaan serta penyelesaian dari masalah-masalah yang ada. “Bahkan sebelum saya bertanya, mereka sudah menjelaskan terlebih dahulu” tutur mahasiswa prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY tersebut. Mentornya selalu melakukan review terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan setiap hari dan Devita menjelaskan apa yang sudah dikerjakannya hari itu, termasuk telepon seperti apa saja yang sudah diterima. Kemudian mentor akan menjelaskan lebih detail terkait proses yang akan terjadi selanjutnya, proses penyelesaian masalah terkait komplain atau barang tertinggal.
Devita merasa sangat senang dan beruntung bisa ikut MSIB dan mendapatkan kesempatan baik untuk terus menambah pengalaman serta mengasah kemampuan sekaligus mempersiapkan diri menuju ke dunia kerja yang sesungguhnya. Harapannya dengan semua kegiatan yang diikutinya pada Program Kampus Merdeka, Devita dapat lulus tepat waktu.