Dengan berpusat di Auditorium UNY dan di tempat tinggal masing-masing melalui media Zoom Meeting, Upacara Wisuda Periode II Tahun Akademik 2020/2021, hari ini, Sabtu, 28 November 2020 diselenggarakan secara virtual (daring). Wisuda kali ini, tanpa mengurangi kebahagiaan para wisudawan/wisudawati beserta keluarganya, wisudawan/wisudawati yang mewakili para wisudawan/wisudawati dengan jumlah sangat terbatas yaitu 18 orang hadir di Auditorium dengan tetap melaksanakan protokol COVID-19.
Pada wisuda periode ini terdapat 1.545 orang dengan rincian: 13 orang program Doktor, 199 orang program Magister, 1.223 orang program Sarjana, dan 110 orang program Diploma. Fakultas Ilmu Pendidikan sebanyak 233 orang, Fakultas Bahasa dan Seni sebanyak 314 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 266 orang, Fakultas Ilmu Sosial sebanyak 180 orang, Fakultas Teknik sebanyak 198 orang, Fakultas Ilmu Keolahragaan sebanyak 172 orang, Fakultas Ekonomi sebanyak 126 orang, dan Program Pasca Sarjana sebanyak 56 orang. Jumlah lulusan yang diwisuda di Program Sarjana dengan jumlah program Doktor dan program magister berbeda karena mulai tanggal 31 Agustus 2020, terdapat 25 program Magister dan 1 Program Doktor monodisiplin yang diintegrasikan ke dalam fakultas.
Berdasarkan predikat yang dicapai oleh para wisudawan, terdapat 843 orang atau (54,56%) wisudawan meraih predikat cum laude (dengan pujian) yang dirinci sebagai berikut 10 orang wisudawan program Doktor, 131 orang program Magister, 644 orang program Sarjana, dan 58 orang program Diploma.
Wisudawan peraih Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi: untuk Program Doktor diraih oleh Saudara Dr. Suhendar dengan IPK 3,98 dari program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan; untuk Program Magister diraih Saudari Nilam Cahya Nugraheni, M.Pd. dengan IPK 3,99 dari program studi Pendidikan Biologi; untuk Program Sarjana diraih Saudari Yasinta Wulandari, S.Pd. dengan IPK 3,90 dari program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam; dan program diploma adalah Saudari Deni Nurhayati, A.Md.Akt. dengan IPK 3,87 dari program studi Akuntansi. Lulusan tercepat: Program Doktor dengan masa studi 2 tahun 11 bulan diraih Saudari Dr. Cahyaningsih dengan IPK 3,86 (cum laude) dari program studi Manajemen Pendidikan; Program Magister dengan masa studi 2 tahun diraih oleh Saudara Putut Yhudha Mahardi, M.Pd., IPK 3,93 (cum laude), program studi Ilmu Keolahragaan; Program Sarjana dengan masa studi 3 tahun 7 bulan diraih Saudari Em-ha Choiruttamimi Muisma, S.Pd., IPK 3,30 (sangat memuaskan), program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Program Diploma dengan masa studi 2 tahun 2 bulan diraih Saudari Martyana Afifah Noor Fajriani, A.Md.Akt. IPK 3,59 dari program studi Akuntansi. Predikat Lulusan Termuda. Program Doktor dengan usia 35 tahun diraih Saudara Dr. M. Anas Thohir dengan IPK 3,95 (cum laude), program studi Ilmu Pendidikan; Program Magister usia 23 tahun 7 bulan diraih oleh Saudari Ela Yuliana, M.Pd., IPK 3,90 program studi Ilmu Keolahragaan; Program Sarjana usia 20 tahun 7 bulan diraih Saudari Aulia Nailurrohmah, S.Pd., IPK 3,81 program studi Pendidikan Matematika; Program Diploma (D3) usia 20 tahun 08 bulan diraih Saudari Rini Astuti, A.Md.Akt., IPK 3,57, program studi Akuntansi.
Di antara wisudawan saat ini terdapat 181 orang yang menunjukkan prestasi yang membanggakan dalam berbagai kompetisi atau kejuaraan, baik di bidang penalaran, seni, olahraga, maupun minat khusus dengan total 592 penghargaan.
Prof. Suyanto, Ph.D., selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni UNY, menyampaikan sambutan, “Setelah lulus dari UNY, Saudara para alumni harus berjuang menghadapi universitas kehidupan dalam masyarakat, bukan rahasia lagi dalam masyarakat setiap orang harus memiliki keterampilan abad 21 yang terdiri dari 4 C, yaitu critical thinking, creative, communication, dan collaboration. Syarat untuk menguasai keterampilan itu adalah belajar sepanjang hayat.” Selanjutnya, “pada tahun depan rezim ijazah akan tergantikan dengan sertifikat ataupun keterampilan/skill. Perusahaan-perusahaan ke depan akan menyewa tenaga kerja bukan berdasarkan pada ijazah, namun berdasar sertifikat, apa keahliannya, apa yang bisa dikerjakan, dan ini sudah diawali oleh Google. Google merekrut pegawainya berdasarkan kompetensi, berdasarkan kemampuannya bukan berdasarkan ijazahnya, “sambung Suyanto. Dengan demikian, Suyanto berpesan agar lulusan UNY, selalu meningkatkan literasi, terutama literasi di masa Pandemi, literasi tentang covid-19 jangan sampai keliru.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Rektor Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. dalam sambutannya mengatakan, “Tahun 2020 merupakan tahun istimewa bagi UNY yang ditandai dengan pencapaian UNY yang sangat istimewa yang kita harus syukuri bersama. Pencapaian istimewa pertama adalah UNY saat ini berada pada Klaster 1 dan menempati peringkat 12 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2020. UNY berada di peringkat 1 dari universitas eks-LPTK di Indonesia. Pencapaian istimewa kedua dalam Bidang Kemahasiswaan sebagai Peringkat 4 nasional dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Capaian istimewa ketiga adalah peningkatan peringkat Akreditasi prodi yang sampai dengan hari terdapat 83 (85%, 5) prodi berada di peringkat A dari 103 prodi lama dan 10 prodi baru. “
Lebih lanjut, Margana mengatakan, “Sebagaimana kita ketahui Bersama, kebijakan Mas Menteri Mendikbud dengan Ikon “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” menyadarkan kita semua pentinnya mahasiswa yang mengenal ekosistem dunia kerja dan kehidupan masyarakat yang sesungguhnya dengan mengedepankan LINK and Match agar menjadi LULUSAN yang Berdaya. Dengan keberdayaan tersebut, Saudara mampu Memberdayakan masyarakat yang dilandasi dengan Tanggung Jawab. Esensi Berdaya dimaknai bahwa para lulusan harus menguasai 3L (Literasi Manusia, Literasi Teknologi, dan Literasi Data) di era revolusi industry 4,0. Di samping itu, para mahasiswa harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut di era saat ini yang mencakup 7C (Creativity, Critical Thinking, Collaboration, Communication, Cultural Understanding, Curiosity, dan Care for self, others, and planet), 3R (Resilience, Risk-taking, and Reflectiveness), dan 3M (Made for everyone, Meaningful, and motivating). Dengan menguasai kompetensi tersebut, para wisudawan akan menjadi agile graduates yang memiliki high adaptability dalam kondisi apapun.”
Disamping itu, “Kebijakan Presiden dan Mendikbud mendapatkan tantangan yang luar biasa dengan merebaknya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia mulai awal Maret 2020. Seluruh sektor menghadapi hambatan yang besar oleh wabah covid-19. Seluruh sektor dapat dikatakan mati total. Tidak terkecuali sektor pendidikan. Jalan tengah agar Pendidikan tetap dapat berjalan adalah dengan pembelajaran jarak jauh atau lebih dikenal dengan pembejaran dalam jaringan (daring) atau pembelajaran online yang penuh dengan plus dan minusnya. Namun demikian, kita sadari sepenuhnya bahwa dengan merebahnya Pandemi Covid-19 membukakan wawasan kita untuk mengubah paradigma pembelajaran yang lebih menekankan pada tiga paradigma pembelajaran di era Covid-19. Yakni Heautagogy yang mengedepankan self-determined learning atau belajar secara mandiri, Peeragogy yang mengedepankan interaksi antar mahasiswa, dan Cybergogy yang menekankan pada moda asynchronous learning yang memanfaatkan Internet of things (IoT), “sambung Margana.
Ditambah dengan, “Kami mohon maaf, jika dalam melayani putera-puteri dan karyawan Bapak Ibu ada kekurangan dan kekhilafan. Selanjutnya, dengan rendah hati dan penuh tanggung jawab, atas nama pimpinan UNY, saya menyerahkan kembali putra putri dan karyawan Bapak Ibu, yang telah menyelesaikan studi di UNY, “pungkas Margana. (Sud).