TALKSHOW HUT MPI KE-12: MUSEUM MENGUATKAN PENDIDIKAN KARAKTER

TALKSHOW HUT MPI KE-12

Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta merayakan ulang tahunnya yang ke-12. Pandemi corona saat ini tidak mematahkan semangat keluarga MPI untuk terus berkarya. Dalam rangka HUT MPI tahun ini, bersama dengan Duta Museum dan Edukator DIY telah melaksanakan acara Live Talkshow pada akun YouTube UNY Official. Acara tersebut mengusung tema “Museum Menguatkan Pendidikan Karakter”, tema tersebut berangkat dari kepedulian museum untuk menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dalam menguatkan pendidikan karakter melalui koleksi yang ada pada museum.           

Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta mengundang narasumber-narasumber yang ahli dalam bidangnya, yaitu Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M. Arch., Ph.D. yang merupakan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bidang Kebudayaan (2011–2014), Prof. Dr. Drs. Sutrisna Wibawa, M.Pd. yang merupakan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, dan Dr. Drs. Hajar Pamadhi, M.A. (Hons) yang merupakan Kepala Museum Pendidikan Indonesia UNY.

Dari pokok pembicaraan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa MPI saat ini sudah mengalami banyak kemajuan dari waktu ke waktu, khususnya dalam hal tata kelola koleksi serta bagaimana cara mendekatkan koleksi dengan masyarakat. Menurut bapak Dr. Drs. Hajar Pamadhi, M.A. (Hons) konsep pendidikan bukan hanya dapat dicapai melalui face to face tetapi juga heart to heart atau hati ke hati, yang beliau maksudkan antara lain adalah untuk menanamkan dan membiasakan pendidikan karakter untuk benar-benar dekat, dirasakan dan dilakukan oleh masyarakat. Menurut Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Drs. Sutrisna Wibawa, M.Pd. bahwa kunci dari pendidikan karakter adalah membiasakan, dan titik beratnya adalah penanaman nilai budi pekerti dan karakter. Korelasinya dengan museum telah disampaikan oleh Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M. Arch., Ph.D. bahwa untuk mengemas museum dalam konteks pendidikan karakter yaitu dengan melihat bahwa museum itu adalah akar yang tumbuh dan berkembang, serta bisa selalu mengikuti jaman dan merangkul setiap generasi, dengan melihatnya bukan hanya sebagai aspek masa lalu tetapi juga masa sekarang dan masa depan, Interpretasi dari koleksi yang ada di museum kepada masyarakat khususnya pelajar adalah hal yang paling penting untuk terus dikembangkan agar museum mampu bertahan dan berkembang bersama dengan masyarakat.

Dr. Drs. Hajar Pamadhi, M.A. (Hons) menyampaikan misi MPI kedepan adalah terus maju dan menjadi lebih dekat lagi dengan masyarakat melalui komunikasi maupun teknologi, salah satunya dengan mengadakan barcode, virtual tour dan lain sebagainya. Teknologi sebagai pendukungnya tetapi pondasinya tetap manusia atau komunikasi antar manusia dengan media koleksi yang ada di museum. (Ayu Nuswantari, M.Pd, M.Sc)