Fay Della Prika Auvira berhasil meraih indeks prestasi kumulatif tertinggi dalam wisuda UNY periode Agustus yang dilaksanakan pada Sabtu (29/8) di Auditorium UNY. Mahasiswa program studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut mendapat IPK 3,92 dan mendapat predikat Cum Laude. Saat ditanya bagaimana cara mendapat IPK setinggi itu, wanita kelahiran Cilacap, 07 Desember 1998 tersebut mengatakan bahwa kiatnya adalah memaksimalkan IPK disemester awal, memperhatikan kontrak belajar, memaksimalkan setiap penugasan ataupun presentasi di depan kelas dan memperbanyak eksplorasi alam. “Memaksimalkan IPK di semester awal akan sangat menolong ketika sudah di semester akhir dimana mata kuliah dan kegiatan sudah semakin banyak” kata Fay Della “Semisal nilai IPK turun pun masih tetap dalam rentang IPK yang tinggi”. Anak pertama dari 3 bersaudara tersebut juga selalu mengusahakan setiap penugasan dikerjakan secara maksimal serta mengkaji dari banyak teori dan jurnal-jurnal terbaru. Ketika ada presentasi dikelas diusahakan mengusai materi semaksimal mungkin. Juga banyak membaca kasus-kasus seputar dunia biologi dan isu terbaru yang mendorong terjadinya diskusi di kelas. Hal ini akan membuat kelas menjadi hidup dan pembelajaran menjadi menyenangkan. Dengan memperbanyak main dan ekplore alam, itu akan meningkatkan skill analisis terhadap fenomena-fenomena alam dari sudut pandang biologi. Hal ini akan sangat membantu mendapatkan nilai plus ketika di kelas, baik ketika presentasi, diskusi, mapun ujian yang tipenya analisis.
Anak pasangan Suparjo seorang pedagang dan Priyatini yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut mengaku, kendala yang dialami selama kuliah adalah manajemen waktu karena hampir disetiap mata kuliah yang ditempuh ada praktikumnya. Selain harus membagi waktu kuliah antara ambil data di lapangan dan tugas di kelas Fay Della juga harus membagi waktu saya untuk research, untuk menjadi asisten dosen di beberapa mata kuliah praktikum, untuk memberikan les private dan beberapa kegiatan organisasi yang diikuti. Solusinya adalah memaksimalkan setiap waktu luang. Setiap Jum’at malam hingga hari Sabtu menjadwalkan diri untuk menyicil sebagian tugas-tugas untuk minggu depan. Senin-Jumat dari siang hingga sore fokus untuk kuliah, beberapa kegiatan organisasi atau penelitian yang sedang dikerjakan dan malam harinya manfaatkan waktu untuk memberikan les private kepada beberapa siswa. Hari Minggu difokuskan untuk mengerjakan tugas lapangan, kegiatan organisasi, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang berhubungan dengan lingkungan atau hanya sekadar refreshing dengan pergi jalan-jalan.
Menurut warga Karangmangu, Kroya, Cilacap tersebut orangtuanya sangat mendukung selama perkuliahan. Walau bukan berasal dari keluarga berada, namun untuk masalah pendidikan orangtua benar-benar memperjuangkan meskipun diibaratkan makan hanya seadanya. “Saya berterimakasih kepada Ayah dan Ibu yang sudah berjuang dan membiayai saya selama kuliah hingga saya lulus dengan nilai terbaik” tutupnya. (Dedy)