Sebanyak 48 mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta dari 4 konsentrasi, yaitu; adaptif, kebugaran, manajemen, dan terapi dilepas dalam acara Workshop Pengembangan Model Kerjasama Praktik Kerja Lapangan Antara Program Studi Dengan Pengguna Lulusan (stakeholder). Total ada 22 mitra dari konsentrasi kebugaran, terapi dan rehabilitasi fisik, aktivitas fisik adaptif dan manajemen olahraga yang menjadi stakeholder FIK UNY. Mahasiswa ini dilepas untuk kegiatan PKL ke mitra FIK diantaranya; Jogja Prime Plaza Hotel, NPC DIY, NPC Tangerang, Perigon Fitness Studio, Lampung Sport Health Center, Rumah Terapi Cedera Olahraga Pak Arif, Asrama Brimob B Mimika Papua, Dikpora Kabupaten Trenggalek, Akademi Safin Football Club, Disbudparpora Prov. Bangka Belitung, KONI DIY, KONI Sleman, Asosiasi Futsal Kabupaten Ciamis, Tirta Sport Center Lampung, BTC Gym, HSC Fitness Center Bengkel Pijat Mafaza Pak Eko, Jogja Sport Clinic, Klinik Terapi Plaza UNY dan beberapa mitra lainnya.
Acara yang dilaksanakan secara daring ini diselenggarakan Rabu (29/9) via zoom meeting. Hadir memberi sambutan dan membuka acara, Dekan FIK UNY, Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed., dalam sambutannya beliau memberikan arahan bahwa PKL ada lah interaksi mahasiswa dengan dunia nyata dari segi perspektif profesi, sehingga akan menambah pengetahuan juga meningkatkan kompetensi yang ada.
Sebagai pembicara dalam Workshop tersebut, Dosen FIK sekaligus Koordinator PKL Prodi Ilmu Keolahragaan, Bapak Fatkurrahman Arjuna, M.Or. dan sebagai moderator adalah Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan, Bapak Dr. Sulistiyono, M.Pd. Dalam kesempatan tersebut, narasumber memberikan materi tentang PKL berupa nobservasi kegiatan lapangan untuk memperoleh gambaran kondisi, karakteristik dan norma yang berlaku di tempat PKL. Di tempat PKL nanti, mahasiswa merancang pembuatan program, melaksanakan program, memonitor pelaksanaan, mengevaluasi hingga akhirnya menyusun laporan.
Mahasiswa yang berangkat PKL tahun ini tidak semuanya datang secara fisik ke tempat mitra, beberapa diantara mereka hadir secara daring, namun tidak sedikit pula yang hadir secara fisik. Diharapkan mahasiswa mampu mengakomodasi keinginan dunia industri sekaligus meningkatkan kemampuan teknis, soft skills, mengasah kemampuan koordinasi, meresposn instruksi atasan, mendapatkan keterampilan baru serta mengaplikasikan pembelajaran yang telah didapatkan selama di Perguruan Tinggi di dunia industri dan masih banyak lagi. Lewat proses magang atau yang dikenal sebagai Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa bisa mengetahui secara langsung proses bisnis yang berjalan di industri. (PD)