Memperkenalkan NUSAN: Platform Pameran Seni Digital Modern

Platform pameran digital Nusan

Dunia seni di Indonesia saat ini sedang mengalami transformasi digital yang signifikan. Salah satu inisiatif menarik yang muncul adalah NUSAN, sebuah platform pameran seni digital yang diciptakan oleh sekelompok mahasiswa mengusung pelestarian Seni Rupa.

NUSAN, yang merupakan singkatan dari Nusantara Art Network, hadir sebagai solusi inovatif untuk memperluas jangkauan pameran seni di era digital. Berbeda dengan pameran seni konvensional yang terbatas pada ruang fisik, NUSAN memanfaatkan teknologi digital untuk memamerkan karya-karya seni secara online.

Empat mahasiswa kreatif, terdiri dari Azzam Thirza Mahendra, Christopher Calvin, Muhammad Julian Arfandy, dan Shannaz Fairuz, berinisiatif mengadakan konsep NUSAN. Melihat adanya peluang besar untuk mengembangkan pameran seni yang lebih inklusif dan terjangkau. Usaha ini didampingi oleh dosen pembimbing dan mentor yaitu Nova Suparmanto, S.Pd., M.Sc.

“Melalui NUSAN, para seniman, baik yang sudah mapan maupun yang masih pemula, memiliki kesempatan untuk memamerkan karyanya secara virtual.” imbuh Azzam Thirza Mahendra, Jumat (19/7). “Platform ini menyediakan ruang digital bagi para seniman untuk mendapatkan eksposure yang lebih luas, serta interaksi langsung dengan audiens yang beragam,” tambahnya.

Menurut Muhammad Julian Arfandy, NUSAN juga menawarkan fitur-fitur menarik, seperti katalog digital, sesi tanya jawab dengan seniman, serta kemudahan dalam transaksi jual beli karya seni. “Hal ini membuka peluang bagi seniman untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sekaligus memfasilitasi interaksi yang lebih personal antara seniman dan pecinta seni,” katanya.

Disebutkan Christopher Calvin bahwa NUSAN, platform pameran seni digital yang dikembangkan oleh mahasiswa, diharapkan dapat menjadi titik awal transformasi dunia seni di Indonesia. “Platform ini dibangun dengan tujuan untuk memecahkan tantangan-tantangan yang selama ini dihadapi oleh seniman, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam mengapresiasi karya seni,” tuturnya.

Proses pengembangan NUSAN meliputi beberapa tahapan. Pertama, mengidentifikasi kebutuhan seniman, misalnya dengan melakukan survey dan wawancara untuk mengetahui kebutuhan yang dihadapi seniman dalam mempromosikan karya mereka secara digital. Dari sini, tim pengembang dapat memahami ekspektasi seniman terhadap platform pameran seni digital dan berlanjut melaksanakan kerja sama melalui pengesahan MoU.,/p> Tahap selanjutnya adalah merancang fitur-fitur kearsipan website NUSAN. Contohnya, menjaga kestabilan aksesibilitas website, membangun fitur unggah karya seni digital yang mudah digunakan, sistem penjualan karya dengan pembayaran digital terupdate, serta fitur interaksi langsung antara seniman dan pengunjung seperti fitur komentar dan chat.

Untuk membangun komunitas, NUSAN melakukan sosialisasi dan promosi platform di kalangan seniman lokal sebagai permulaan adalah UKM SERUFO UNY (Seni Rupa dan Fotografi). Serta, tim juga mengundang komunitas seni rupa yaitu Matra Karya untuk bergabung dan memamerkan karya mereka di NUSAN. Selain itu, mereka mendorong partisipasi masyarakat luas dengan mengadakan acara-acara interaktif.

Gagasan ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rangka Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024.

Penulis
Christopher Calvin
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat