Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses menyelenggarakan Workshop Series Bimbingan Karir #6 dengan tema “Research Internship di Perguruan Tinggi Luar Negeri”. yang membekali mahasiswa UNY dengan wawasan dan inspirasi berharga untuk mengejar peluang riset internasional. Kegiatan diadakan secara luring Senin (29/7) di Ruang Aula Gedung Magister Doktor Lantai 4 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Dibuka oleh Direktur Akademik dan Kemahasiswaan UNY Prof. Guntur, workshop ini menghadirkan dua narasumber terkemuka: Athi Nur Auliati Rahmah, S.Pd., M.Sc., seorang peneliti di Nanomaterial Fungsional Perovskite, University of Bristol, dan Dr.Eng. Andi Besse Rimba, seorang peneliti di Japan International Cooperation Agency (JICA).
Tujuan utama workshop ini adalah untuk memberikan wawasan tentang kultur akademik dan sistem riset di perguruan tinggi luar negeri, meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai proses dan strategi mendapatkan tempat magang riset internasional, serta menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan karier akademik dan profesional melalui jejaring global dan pengalaman riset internasional.
Athi Nur Auliati Rahmah, seorang alumni Universitas Negeri Yogyakarta dan narasumber pertama, berbagi kisah perjalanannya menembus program riset di Inggris. Ia menekankan pentingnya pendekatan proaktif, menyarankan mahasiswa untuk "There might be no response → tebar jala!" saat mencari peluang riset. Athi juga menyoroti pentingnya pengalaman organisasi dan kemampuan lunak (soft skills) dalam menyusun personal statement dan CV akademik yang menarik. Ia mengajak mahasiswa untuk aktif mengikuti konferensi ilmiah, seminar, dan kegiatan kolaboratif sebagai bekal untuk membangun karier akademik yang lebih luas.
Dr. Andi Besse Rimba, seorang diaspora profesional Indonesia yang kini berkiprah sebagai Research Fellow di JICA Ogata Research Institute, Jepang, memukau hadirin dengan kisah inspiratifnya. Lulusan Universitas Gadjah Mada dengan latar belakang kartografi dan penginderaan jauh, jalur karier Dr. Andi melihatnya bertransisi dari operator tingkat awal di Bali menjadi peneliti internasional yang menangani isu-isu global seperti perubahan iklim, manajemen bencana, dan keberlanjutan (SDGs). Motivasi utamanya jelas: "Gaji UMR Bali tidak cukup, researcher asing gaji beda digit," yang mendorongnya untuk mengejar jenjang pendidikan lebih tinggi di Jepang dengan dukungan beasiswa dari DIKNAS. Ia menekankan bahwa menjadi diaspora profesional tidak hanya membutuhkan kemampuan akademik, tetapi juga dukungan emosional, mental, dan sosial, termasuk dukungan keluarga (support system), kemampuan bahasa asing, kepercayaan diri, keterampilan teknis, rasa bangga terhadap almamater, dan keterbukaan berpikir serta membangun jejaring internasional.
Melalui perannya di JICA, Dr. Andi terlibat dalam berbagai proyek riset yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ia memaparkan salah satu proyek penting yang melibatkan studi kuantitatif terhadap dampak mitigasi banjir perkotaan dalam menghadapi perubahan iklim, menunjukkan bagaimana kebijakan berbasis data dapat mengurangi kerugian ekonomi akibat curah hujan ekstrem.
Secara keseluruhan, lokakarya ini berhasil memberikan informasi dan inspirasi mengenai peluang riset internasional, menekankan pentingnya persiapan akademik dan non-akademik, serta mendorong mahasiswa untuk proaktif dalam membangun karier global.