Athi' Nur Auliati Rahmah, mahasiswi Pendidikan Fisika-2018, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menjadi Juara pertama dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) V. Ia menjadi Mahasiswa Berprestasi (mapres) Utama Program Sarjana di tingkat LLDIKTI V setelah menyisihkan tujuh belas orang mahasiswa kompetitornya dari berbagai pergururan tinggi non PTN BH di Yogyakarta. Selanjutnya ia akan mewakili LLDIKTI V dalam Pilmapres 2021 di jenjang Nasional.
Pilmapres merupakan salah satu ajang prestasi bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbud-ristek RI) untuk mahasiswa program sarjana dan diploma. Proses Seleksi Pilmapres di tingkat UNY dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu: tes kepribadian, wawancara, gagasan kreatif, speech (pidato berbahasa Inggris), portofolio prestasi dan capaian unggulan.
Seleksi tingkat LLDIKTI V dilakukan secara daring pada Juli lalu. Athi', yang baru selesai bertugas sebagai Mahasiswa Mengajar untuk mengabdi dalam program Kampus Mengajar 2021 Kemdikbud-ristek RI di pelosok Madura, segera meluncur ke pusat kota untuk mempersiapkan diri dan menjalani seleksi presentasi gagasan kreatif.
Kala itu, Athi’ menceritakan kekhawatirannya dengan sulitnya sinyal di daerah pelosok Madura, tempat ia tinggal. Beruntung ia dibantu para dosen-dosennya di UNY untuk melakukan presentasi di hotel di pusat kota agar tidak terjadi kendala teknis.
“Alhamdulillah, sebagai icon UNY, aku senang, bersyukur, dan bangga sekali bisa membawa UNY menjadi Juara 1 di Pilmapres LLDIKTI.”, ujar Athi’ ketika ditanya.
Ia menambahkan bahwa capaiannya ini berkat pendampingan dari dosen-dosen dan tenaga pendidik di UNY. “Meski jauh, aku selalu didampingi, dibimbing, dan diberi arahan oleh bapak ibu dosen. Selain itu support dari tenaga pendidik seperti kemahasiswaan, humas, dan laboran, keluarga, serta teman-temannya terus mengalir. Terima kasih banyak bapak ibu, keluarga, dan teman-temanku”
Athi’ menceritakan proses seleksi yang dihadapinya yang penuh perjuangan. Kala itu ia sedang sakit hingga kesulitan bersuara akibat kelelahan berkegiatan mengisi acara, kelas, persiapan KKN-PK, dan cuaca yang sedang ekstrem kala itu. Kendati demikian, ia tetap semangat, latihan presentasi, menjawab pertanyaan menggunakan bahasa inggris, dll, melakukan pembimbingan dengan dosen-dosennya, dan kadang harus bolak-balik ke kota akibat pembelajaran sinyal di rumahnya yang tidak stabil. Perjalanan ke kota dari rumahnya terbilang cukup jauh. “Tiap ke kota aku harus diantar naik sepeda motor ke jalan provinsi selama 20 menit lewat ‘Jurrasic World’, kemudian naik bus mini/bus untuk ke kota. Ya, kurang lebih 1-1,5 jam perjalanan” tutup Athi’. (Athi’)