MAHASISWA UNY SABET SILVER MEDAL PADA KEJUARAAN INTERNASIONAL I-FAME 2019 DI UITM KEDAH, MALAYSIA

MAHASISWA UNY SABET SILVER MEDAL PADA KEJUARAAN INTERNASIONAL I-FAME 2019 DI UITM KEDAH, MALAYSIA

Inovasi batako ringan yang lebih ekonomis dan berkualitas dengan memanfaatkan limbah bulu ayam mampu mengantarkan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meraih silver medal pada The 2019 Inventors’ Hall of Fame, International Competition of Ideas, Inventions & Innovations (I-Fame) 2019 di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Kedah, Malaysia baru-baru ini. Tim mahasiswa UNY dalam ajang tersebut terdiri dari Rusita (Kimia 2017), Intania Putri (Kimia 2017), Nuzulia (Pendidikan Bahasa Inggris 2017), Watik Novianingsih (Pendidikan IPS 2017), dan Lilis Aryanti (D3 Administrasi Perkantoran 2017). Peserta I-Fame 2019 berasal dari berbagai negara antara lain Indonesia, Malaysia, Bulgaria, Nigeria, United Kingdom, Thailand, Bangladesh, China. Adapun tema I-Fame 2019 yaitu “Building Sustainable Community Through Innovation

Watik Novianingsih menjelaskan, inovasi tersebut dilatarbelakangi adanya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah bulu ayam yang semakin hari semakin meningkat. Menurut Badan Pusat Statitik Indonesia, jumlah produksi ras ayam pedaging dari tahun 2009 hingga tahun 2018 mengalami kenaikan yaitu dari angka 20.139,67 sampai angka 34.510 untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan untuk daerah lain seperti DKI Jakarta, jumlahnya dari angka 102.398,56 hingga 138.088,50. Bulu ayam yang tidak termanfaatkan juga menyebabkan bau yang sangat menyengat apabila dekat dengan permukiman penduduk. Oleh karena itu, perlu adanya pemanfaatan untuk mengurangi limbah bulu ayam tersebut.

“Bulu ayam mengandung serat keratin yang dapat digunakan untuk bahan pembuatan batako ringan. Batako ringan (lightweight concrete) itu sendiri adalah bahan yang terbuat dari mortar yang dicampur dengan foam agent dengan melakukan kontrol terhadap campuran foam menjadikan densitas dari bata ringan berada diantara 500-1600 kg/m3.” tuturnya

Mahasiswa Pendidikan IPS tersebut menambahkan, beberapa bahan yang digunakan untuk membuat batako ringan adalah semen Portland Cement (PC), air, pasir halus, dan Additive Foaming Agent. Ukuran batako ringan dibuat dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm. Sampel ini akan mengalami perawatan selama 7 hari yang selanjutnya sampel ini akan diuji  visual, berat isi, absorpsi, kuat tekan dan kuat tarik.

“Komposisi campuran semen, pasir dan air adalah 1: 6: 0,24. Komposisi ini didapat dari percobaan terhadap beberapa komposisi yang ditetapkan. Komposisi substitusi tepung bulu ayam yang dipakai adalah 20 %, 30 %, 50 % terhadap pasir, komposisi substitusi ini didapat dari percobaan terhadap beberapa komposisi yang ditetapkan” ungkapnya. (Eko)