Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan inklusi di Indonesia adalah dengan menyediakan informasi pedagogik yang benar dan terpercaya. Sejauh ini, informasi mengenai pendidikan inklusi amat jarang dan sulit diakses secara luas.
Oleh sebab itu, Dewi Masyitoh (PGSD), Galih Rasita Dewi (PLB), dan Arif Puji Nugroho (Pendidikan Teknik Informatika) menggagas situs web untuk memayungi informasi pedagogik inklusi melalui situs web: https://inklusi-bisa.id. Situs web yang dikembangkan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan inklusi di Indonesia.
Dewi Masyitoh, salah satu mahasiswa penggagas situs web Inklusi Bisa menyatakan bahwa selama ini belum ada layanan informasi yang bisa diakses secara komprehensif. "Kami mengisi ruang kosong tersebut untuk mendukung kompetensi pedagogik guru inklusif," ujar Dewi, Rabu, (19/6/2019).
Galih Rasita Dewi menyatakan bahwa poin utama pengembangan situs web ini agar para pendidik atau guru yang belum memahami Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat belajar mandiri secara fleksibel. “Pemahaman guru seringkali berseberangan dengan keadaan di lapangan,” ujar Galih, Rabu (19/6/2019).
Selain menyediakan informasi pedagogik pendidikan inklusi, situs web Inklusi Bisa juga memberikan fasilitas sharing atau berbagi pengalaman bagi guru-guru kelas inklusif. “Para guru bisa saling belajar pengalaman mengajar mereka menghadapi siswa-siswi ABK. Bagaimanapun juga, masalah-masalah di lapangan selalu berulang,” tambah Galih.
Sejak diluncurkan pada awal Juni 2019, situs web https://inklusi-bisa.id dapat diakses secara luas sebagai media pendukung kompetensi pedagogik guru kelas inklusif di Indonesia. (Muhammad Abdul Hadi/JK)