MAHASISWA BARU PERLU BERPIKIR KRITIS

Mahasiswa baru harus meneguhkan tujuan belajar di perguruan tinggi. jangan terpengaruh dengan organisasi-organisasi yang menawarkan berbagai macam fasilitas. UNY telah menyediakan beberapa unit kegiatan mahasiswa sebagai sarana berkegiatan di kampus. Mahasiswa harus berhati-hati karena banyak isu-isu radikalisme, pembelokan ideologi ada di sekitar kampus. Oleh karena itu perlu berpikir kritis sehingga akan terhindar. Kuliah di perguruan tinggi berbeda dengan SMA, yang membedakan adalah pola pendidikannya. Perguruan tinggi menerapkan pola pendidikan orang dewasa. Interaksi belajar mengajar ada pada mahasiswa itu sendiri, sedangkan fungsi dosen hanya sebagai fasilitator. Oleh karenanya mahasiswa harus menunjukkan kedewasaan yang bertanggungjawab. Demikian dikatakan Rektor UNY Sutrisna Wibawa dalam pembinaan soft skill mahasiswa baru jalur Seleksi Mandiri angkatan 2 di Auditorium, Kamis (8/8). Lebih lanjut Rektor mengatakan bahwa sistem perkuliahan di perguruan tinggi memakai sistem kredit semester. “Tidak seperti SMA yang masuk jam 7 pulang jam 14, di perguruan tinggi perkuliahannya tergantung jadwal” kata Sutrisna Wibawa. Ini yang membedakan dengan dengan era SMA, oleh karena itu para mahasiswa baru perlu adaptasi. Rektor menginformasikan bahwa peminat UNY lewat jalur Seleksi Mandiri 41.000 yang diterima 2.300 orang. Perjuangan untuk masuk UNY lewat jalur mandiri ini luar biasa oleh karena itu mahasiswa harus belajar dengan baik dengan menggunakan waktu luang diantar jam kuliah atau mengunjungi perpustakaan.

Staf Ahli Wakil Rektor III Nurtanio Agus Purwanto mengatakan bahwa soft skill gelombang 2 ini diikuti oleh mahasiswa baru jalur Seleksi Mandiri sejumlah 1.415 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa FT 739 orang, FIK 201 orang dan FE 475 orang. “Materi pembinaan terdiri dari 6 teori dan 12 praktik yang melibatkan 387 dosen dan 112 instruktur” kata Nurtanio. Kegiatan soft skill juga dilaksanakan di unit fakultas masing masing dan diberi materi yang bersifat praktek dengan pemateri pimpinan UNY tingkat fakultas, jurusan dan program studi.

Pembinaan soft skill mahasiswa UNY dilakukan dalam proses pembelajaran maupun ekstra kurikuler. Pembinaan soft skill ini diperlukan agar mahasiswa dapat memiliki ketrampilan berinteraksi dengan orang lain. Salah satu bentuk ekstra kurikuler yang dapat membentuk soft skill mahasiswa adalah melalui kegiatan organisasi mahasiswa. Materi yang disampaikan dalam pembinaan soft skill ini diantaranya manajemen waktu, etika perilaku mahasiswa dan pengembangan karakter mahasiswa berbasis budaya lokal Indonesia. Salah satu peserta, Zulfaturrohmah dari prodi D4 Pemasaran Fakultas Ekonomi berharap dengan adanya soft skill ini dapat membantunya beradaptasi dengan kehidupan kampus yang berbeda dengan jaman SMA. Alumni SMA Babakan Cirebon tersebut berkeinginan agar apa yang didapat dalam pelatihan soft skill ini dapat membuatnya lebih mengetahui tentang kehidupan bermahasiswa dan belajar tentang leadership. (Dedy)