Dalam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ke- 55 Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir bersama Rektor UNY Sutrisna Wibawa meluncurkan Mobil Listrik Garuda UNY karya inovatif Mahasiswa Fakultas Teknik UNY.
Menristekdikti menargetkan pada tahun 2025 Indonesia sudah bisa memproduksi massal kendaraan listrik yang ramah lingkungan dengan berkolaborasi bersama industri agar bisa dikomersialisasikan. Hal tersebut disampaikan Menristekdikti pada saat sambutan di Universitas Negeri Yogyakarta pada Jumat (21/6).
"Saat ini inovasi dibidang kendaraan listrik harus terus ditingkatkan, saya berharap pada tahun 2025 nanti kita sudah mampu memproduksi secara massal," ungkap Nasir.
Menteri Nasir mengapresiasi UNY terhadap capaiannya yang luar biasa dalam meningkatkan inovasi di bidang kendaraan listrik dan berharap UNY kedepan menjadi World Class University, namun Nasir berpesan agar inovasi yang sudah dihasilkan jangan sampai hanya sebatas inovasi saja, namun inovasi tersebut harus dapat dikomersialisasikan.
Kemenristekdikti telah menganggarkan Rp100 miliar setiap tahunnya untuk mendorong riset dibidang kendaraan listrik yang hemat energi dan menciptakan kendaraan yang bebas polusi dengan menggandeng industri untuk mengembangkan suku cadang kendaraan listrik tersebut.
Pada kesempatan yang sama Rektor UNY menyampaikan harapannya peluncuran Mobil Listrik Garuda UNY ini dapat mendorong UNY agar semakin berkembang dan menjadi world class university.
"Saya berharap inovasi yang sudah dihasilkan ini dapat mendorong UNY semakin berkembang dan menjadi world class university sebagai upaya untuk ikut mengembangkan pembangunan pendidikan di Indonesia," tutur Sutrisna.
Bersamaan peluncuran Mobil Listrik Garuda UNY karya inovatif mahasiswa Fakultas Teknik UNY ini ditampilkan juga Mobil Hemat Energi peraih rekor Asia dengan hitungan 1 liter BBM dapat menempuh 283km serta Pagelaran Wayang Kulit.
Turut hadir pada acara tersebut Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Hari Purwanto, civitas akademika serta tamu undangan lainnya. (Heni Sukmawati dan Yayat Hendayana/Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti)