Menghadapi ingar bingar media sosial di tahun politik, generasi muda harus saling berkerja sama, berkolaborasi untuk melawan hoaks dan konten-konten negatif. Siti Meiningsih mengajak kita untuk tanggap dan bersikap santun dalam bermedia sosial pada gelar wicara “Sohib Berkelas: Santun Bermedia Sosial Untuk Pemilu Damai”, Jum’at (22/02) di Ruang Konferensi, Perpustakaan Digital UNY.
"Saat ini, percakapan di media sosial sudah sangat mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, ruang publik harus diisi oleh informasi yang berkualitas di tengah banjir informasi, radikalisasi, dan berita palsu," terang Meiningsih.
Untuk menangkal konten-konten negatif yang bertebaran di Internet, Meiningsih, yang merupakan direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggagas konsep Gen Posting (Generasi Positive Thingking) dan Sohib Berkelas. Keduanya merupakan konsep gerakan literasi digital dan berpikir positif secara berkesinambungan. Gerakan tersebut diharapkan menanamkan bibit-bibit santun dan positif dalam memproduksi konten-konten positif di ranah maya.
Senada dengan Meiningsih, pembicara kedua, Hamdan Kurniawan menyerukan agar generasi muda tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas. “Banyak berita palsu yang perlu diwaspadai, apalagi di tahun politik ini. Jangan mudah terbawa berita sebelum tabayun dan membacanya di media massa yang sudah diakui Dewan Pers,” ujar Hamdan.
Benni Setiawan, pembicara ketiga menutup diskusi gelar wicara tersebut dengan imbauan untuk saling damai dan tetap menjaga silaturahmi siapapun pilihan politiknya di Pemilu 2019 yang akan digelar April nanti “Pemilu itu ajang bergembira,” tutup Benni.
Gelar wicara ini merupakan rangkaian acara “Seminar dan Workshop Sohib Berkelas” yang diadakan Kominfo bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (Himakom), FIS. Acara ini juga diikuti dengan pelatihan kreasi infografis dan videografis, Jum’at (22/02) dari pukul 13.00-16.00 di Perpustakaan Digital UNY. (Muhammad Abdul Hadi/JK)