GOMANG: PERAIH IPK TERTINGGI YANG INGIN MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENJADI GURU YANG PROFESIONAL

1
min read
A- A+
read

GOMANG: PERAIH IPK TERTINGGI YANG INGIN MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENJADI GURU YANG PROFESIONAL

Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu, 26 Juni 2021 melaksanakan wisuda secara daring. Pada wisuda edisi Juni kali ini UNY meluluskan sejumlah 1.133 wisudawan yang terdiri dari 18 orang lulusan Doktor (S3) 196 orang lulusan Magister (S2) 834 orang lulusan S1 dan 86 orang lulusan Diploma (D3 dan D4).

Salah satu dari wisudawan S2 dengan IPK tertinggi adalah Gomang Genurianto dari Prodi Ilmu Keolahragaan (S2 Ikor) dengan IPK 4,0. Gomang berhasil menyelesaikan kuliah S2 nya dengan waktu hanya 3 semester saja.

Gomang yang saat ini sudah menjadi seorang guru pendidikan Jasmani di SMPN 5 Yogyakarta ingin lebih meningkatkan profesionalitasnya dengan keilmuan yang dia milik sekarang.

“Salah satu cita- cita saya adalah menjadi guru yang profesional dan kebetulan saya juga sekarang terdaftar sebagai CPNS,” kata pria yang lahir di Brebes 28 Desember 1994 ini ketika diwawancara lewat telepon pada (27/6).

Ketika ditanya apa saja cara yang bisa ditempuh agar bisa menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi dan lulus tercepat, Gomang mengatakan intinya harus selalu menjaga komiten mutu.

“ Maksud dari menjaga komitmen mutu disini adalah segala yang dilakukan harus bermutu dan berkualitas, misalnya presensi kehadiran kalau bisa harus penuh dalam arti tertib mengikuti kuliah,” papar Gomang yang ketika S1 mengambil jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY.

Gomang yang menulis tesis dengan judul “Efektivitas Model Inquiry Discovery Learning dan Model Project Based Learning Ditinjau dari Hasil Belajar dan kecerdasan Interpersonal”, menjelaskan bahwa ia melakukan sebuah eksperimen semu, yaitu menbandingkan dua model pembelajaran dilihat dari  kemapuan belajar serta kemampuan interpersonal peserta didik.

“Nantinya akan terlihat model pembelajaran seperti apa yang mampu meningkatkan kemapuan interpersonal peserta didik namun tidak melepaskan hasil belajar yang seharusnya mereka capai,” jelas Gomang.
Gomang yang juga gemar bermain sepak bola ini mengatakan bahwa keberhasilanya selama ini tidak lepas dari dukungan keluarga tercinta terutama orang tua. (Khairani Faizah)