Obesitas terjadi pada remaja semakin meningkat dari waktu ke waktu baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Dampak dari kegemukan atau obesitas menimbulkan banyak penyakit seperti hipertensi dengan gangguan metabolisme, peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler, hingga permasalahan psikologis yaitu penurunan kepercayaan diri serta dampak bullying.
Upaya mengatasi masalah obesitas pun masuk dalam target global Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu WHO merekomendasikan aktivitas fisik intensitas sedang atau tinggi minimal 60 menit per hari pada anak-anak dan remaja atau minimal 150 menit per minggu pada orang dewasa.
Atikah Rahayu kemudian mulai mengkaji permasalahan kegemukan tersebut dengan Social Cognitive Theory (SCT) atau teori perubahan perilaku yang merupakan salah satu teori yang direkomendasikan untuk diaplikasikan pada program pendidikan gizi dan aktivitas fisik yang dikaitkan dengan pencegahan kegemukan pada remaja. Penggunaan pendekatan SCT untuk meningkatkan aktivitas fisik dan memperbaiki kebiasaan makan ternyata belum pernah diterapkan pada remaja di Indonesia. Kemudian Atikah mulai mengembangkan HEfO-Card ini berbasis Social Cognitive Theory (SCT) untuk peningkatan aktivitas fisik dan perbaikan kebiasaan makan untuk menekan kejadian obesitas pada remaja.
Disertasi yang diberi judul “Pengembangan Model HEfO-Card (Health Education for Obesity Card) Berbasis Social Cognitive Theory untuk Peningkatan Aktivitas Fisik dan Perbaikan Kebiasaan Makan” tersebut menunjukkan bahwa dari 102 remaja yang diuji, terdapat ketidakaktifan fisik remaja sebesar 11% dan belum mengkonsumsi buah dan sayur sebesar 90,8%. Sedangkan hasil validasi menunjukkan simpulan bahwa HEfO-Card berbasis SCT layak digunakan untuk mengukur aktivitas fisik dan kebiasaan makan remaja.
Berkat temuannya tersebut, Atikah Rahayu berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Keolahragaan dengan predikat Summa Cum Laude, IPK 4.00.
Penulis: Sinta
Editor: Dedy