English
Kuliah umum yang diadakan oleh jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, mengundang dua alumni yang sekaligus menjadi narasumber di acara tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester IV dan semester VI yang bertempat di gedung PLA FBS UNY, Jumat (8/3).
Kedua alumni yang dimaksud adalah Nanik Sumarsih, S.S., M.A., peneliti Balai Bahasa Yogyakarta dan Sutarno Bintoro, S.S., M.M., spesialis kerja sama di salah satu institusi yang tidak ingin disebutkan namanya pada saat diwawancara.
“kami sengaja mengundang dua narasumber untuk bercerita tentang perjalanan hidupnya hingga menjadi seperti sekarang,” Kata kajur Sastra Indonesia Dr. Dra. Wiyatmi M.Hum.
Anggapan yang beredar di kalangan akademisi dan masyarakat mengenai masa depan mahasiswa lulusan Sastra Indonesia seringkali dianggap buram dalam hal mendapatkan lapangan pekerjaan, sehingga menimbulkan perasaan dilema bagi calon-calon sarjana sastra Indonesia sendiri.
Namun kenyataannya tidak seperti itu, Sekarang mahasiswa lulusan sastra Indonesia selain bisa menjadi peneliti di Balai Bahasa, penerbitan buku, dan Pegawai Negeri Sipil. Lulusan sastra Indonesia juga memiliki kesempatan besar untuk bekerja di sturup yang saat ini membutuhkan writer untuk membuat tulisan di setiap kontennya. “Bahkan sekarang ada profesi seseorang sebagai penulis. Bayarannya gede juga itu,” ujar Bintaro.
Bintaro memaparkan, “banyak orang yang mengaku sebagai penulis. Itu dibutuhkan dan sekarang ada sertifikasi penulis profesional”.
Hanya saja, Nanik menyampaikan tidak semua yang dipelajari semasa kuliah akan diterapkan di lapangan kerja. “Ilmu yang didapatkan saat kuliah, cukup jadikan pijakan mendasar untuk masuk dalam dunia kerja”. (ALK/FBS).
