APAKAH GOETHE PUJANGGA TERBESAR JERMAN ITU MUSLIM?

APAKAH GOETHE PUJANGGA TERBESAR JERMAN ITU MUSLIM?

“Apakah Goethe seorang muslim?.Adalah tidak terlalu penting untuk menjawab dan memastikan apakah Goethe seorang muslim. Biarkan itu menjadi rahasia antara Goethe dan Tuhannya. Jauh lebih penting dari itu adalah kita harus merawat jembatan yang telah dibangun oleh Goethe. Ya, jembatan antara Barat dan Timur, antara Barat dan Islam. Biarkan status Goethe menjadi bahan diskusi yang berkelanjutan,” demikian kesimpulan dan wacana yang diresepsi peserta dalam acara yang bertajuk Diskusi dan Pembacaan Puisi Goethe Sang Pembangun Jembatan Barat dan Timur (Islam) pada tanggal 2 Okotber 2019 di Gedung Pertunjukkan FBS, UNY.

Gedung pertunjukkan dipenuhi oleh peserta yang sangat antusias untuk mengikuti acara tersebut. Berthold Damshauser dari Universitas Bonn Jerman dalam paparannya telah mampu membuat atmosfir ruang diskusi menjadi lebih hidup. Peserta dibuat terkesima ketika Bertold mulai menggambarkan sosok Goethe secara objektif. Goethe tidak sekadar pujangga karena pada dirinya telah berkumpul talenta-talenta. Hal ini dapat dilihat dari karya-karnya yang selalu mendapatkan resepsi dari masyarakat. Dia tidak hanya seorang penyair dengan ribuah puisi yang telah ditulisnya, tetapi dia juga seorang dramawan dengan drama Faust yang sangat terkenal, atau seorang novelis dengan roman “Die Leiden des jungen Werthers” yang telah menjadikan Goethe sebagai selebritis pada saat itu. Di samping dalam bidang kesusastraan dan kebudayaan, ternyata Goethe juga seorang menteri di Weimar dan seorang ilmuwan dengan teori warnanya yang terkenal. Itulah sebabnya, Nietsche generasi penerus Goethe mengatakan bahwa Goethe adalah kebudayaan.

Di akhir hayatnya, Goethe mulai menulis karya-karya yang berhubungan dengan ajaran Islam yang terhimpun dalam kumpulan West-östlicher Divan. Dari karya yang fenomenal inilah kemudian ide dan narasi Islam Goethe dapat dinikmati. “Goethe sangat dekat dengan Islam, itu adalah sebuah fakta” ujar Bertold. Selanjutnya dia mengatakan, bahwa ada ungkapan Goethe yang membuat orang memastikan bahwa Goethe adalah seorang muslim. “Aku tidak menolak praduga orang bahwa saya adalah seorang muslim”. Kalimat inilah yang telah membuat masyarakat terus mendiskusikannya.

Setelah Berthold selesai membacakan beberapa puisi Goethe, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan sangat variatif tetapi lebih didominasi oleh rasa keingintahukan peserta apakah Goethe seorang muslim.  Karena waktu sangat terbatas, diskusi ditutup dengan meninggalkan banyak pertanyaan yang tersisa. Diskusi diakhiri dengan pernyataan Bertold dengan mengatakan bahwa kita harus merawat jembatan yang telah dibangun Goethe, yaitu jembatan antara Barat dan Timur(Islam).(AKS)