Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membawa tugas Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat. Di tengah Pandemi Corona, pengabdian kampus makin dibutuhkan masyarakat guna melindungi diri dari ancaman virus dan berkurangnya pendapatan.
Kebutuhan inilah yang disebut Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY, menjadi latar belakang UNY memberikan bantuan dalam bentuk Alat Pelindung Diri (APD) dan Sembako. Dibagikan pada Senin (27/04) dan bertepatan dalam rangka Dies Natalis ke-56 UNY, bantuan ini merupakan produksi dan karya asli para civitas UNY.
“Ratusan alat pelindung diri ini asli buatan para civitas UNY, dan kami bagikan dengan jumlah merata ke empat kabupaten yaitu Sleman, Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul, melalui Kepala Dinas Kesehatan masing-masing,” jelas Sutrisna.
*Karena Kampus UNY Tersebar di Empat Kabupaten*
Empat kabupaten tersebut menjadi lokasi sasaran, karena UNY memang memiliki kampus di seluruh daerah tersebut. Sleman misalnya, menjadi lokasi kampus utama yang bertempat di Jalan Colombo. Di Bantul, terdapat kampus UPP 2 FIP UNY yang biasa digunakan kegiatan belajar mengajar jurusan Pendidikan Guru PAUD dan SD.
“Sedangkan di Gunungkidul dan Kulonprogo, kita memiliki pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada skill praktik industri, mempersiapkan anak menghadapi revolusi industri 4.0. Sehingga bantuan dalam rangka dies natalis ini, adalah wujud pengabdian kepada masyarakat UNY di lokasi universitas ini berada,” ungkap Sutrisna.
Setiap kabupaten nantinya akan memperoleh APD 100 set, sanitizer sebanyak 100 botol @1 liter, masker sebanyak 100 set. Sedangkan wastafel injak portabel sebanyak masing-masing tiga unit untuk Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo serta masing-masing dua unit untuk Sleman dan Bantul. Bantuan tersebut disalurkan langsung oleh pimpinan UNY yang berbagi tugas untuk mengunjungi keempat kabupaten.
“Sedangkan ribuan paket sembako dalam rangka bakti sosial dies natalis, telah terlaksana sejak Minggu (19/04) lalu di Gedangsari Gunungkidul, Karangmalang, Mrican, Kuningan, dan Samirono yang mana lokasi-lokasi di sekitar kampus” imbuh Sutrisna yang terjun langsung ke lokasi-lokasi sekitar kampus untuk menyalurkan bantuan ini.
Melalui kegiatan ini, Sutrisna berharap UNY dapat berkontribusi dalam pemberantas virus COVID-19. Selain itu, proses penyaluran bantuan yang merupakan hasil dari gotong royong para civitas, dapat menjadi amal baik dan ibadah di bulan Ramadhan ini.
“Semoga bantuan inidapat menjadi ibadah ramadhan para civitas yang turut kerja keras bergotong royong. Kita jemput bola hadir menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan. Karena Dies Natalis, merupakan bagian dari syukuran UNY agar terus maju,” pungkas Sutrisna merujuk pada Tema Dies Natalis ke-56 UNY “Kearifan Lokal dan Nasional untuk UNY Unggul”.
*Baju APD dan Masker dibuat Civitas Teknik Busana UNY*
Adam Jarussalem, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Busana (PTBB) dan koordinator kegiatan ini, menuturkan bahwa total ada 400 set Baju APD yang diproduksi dan akan dibagikan ke sejumlah layanan kesehatan di 4 kabupaten DIY. APD ini berupa satu set yang terdiri dari baju hazmat berbahan kain spunbound standar medis, masker, dan pelindung muka (faceshield) berbahan plastik.
“Proses produksi berlangsung sejak tanggal 6 April 2020 dan melibatkan 10 mahasiswa Busana secara work from home. Jadi sembari kuliah dari rumah, kita mempraktekkan ilmu yang kita miliki, untuk hal yang bermanfaat yaitu membantu menyediakan APD bagi tenaga medis di lapangan,” ungkap Adam.
Adam menyebutkan, memang bantuan APD ini belum dilakukan uji medis yang terstandar. Sehingga tidak ada jaminan keamanan yang dapat disediakan kampus. Namun demikian UNY tetap memroduksi APD ini mengingat ketersediaan APD bagi paramedis yang masih minim.
“Penggunaan APD ini lebih baik dari pada tidak memakai sama sekali. Dan kami sediakan APD kreasi kami ini gratis untuk para tenaga kesehatan yang membutuhkan, disalurkan melalui hajat dies natalis ini,” imbuh Adam.
Sedangkan masker, dibuat berbahan kain kedap air (waterproof) tiga lapis. Lapisan tengah diberi bahan viselin untuk filter mikron, dan lapisan dalam berbahan kain antibakteri.
“Sesuai dengan anjuran pemerintah, masker kain walaupun memiliki tingkat filtrasi lebih rendah dari masker medis, namun tetap efektif dalam melindungi diri,” pungkas Adam.
*Wastafel Portabel dibuat Civitas Teknik Sipil, Sanitizer Jurusan Kimia*
Membawa tujuan untuk mempermudah akses cuci tangan bagi masyarakat, Jurusan Teknik Sipil berinisiatif menciptakan wastafel injak portable. Wastafel ini murah, mudah dibuat, dan meminimalisir kontak sentuhan karena bisa dinyalakan hanya dengan menginjak pedal di bagian bawah wastafel.
Untuk melengkapi akses cuci tangan, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY juga meracik hand sanitizer menurut standar WHO. Mengandung alkohol 70%, gliserol pelembab 1,45%, dan pewangi yang harum dan lembut di kulit. Cairan ini seluruhnya dibuat civitas laborat kimia FMIPA UNY dengan standar prosedur operasi yang bermutu tinggi.
“Wastafel ini kolaborasi dan peran aktif jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencaanaan FT dalam ikut menangani Covid 19. Dibuat oleh Muhammad Riza, Didik Setiawan, & Fauzan Surya Valistya di bawah bimbingan Nur Hidayat, M.Pd., Dr. Slamet Widodo, Dr. Nuryadin Raharjo, Dr.-Ing. Satoto E Nayono. Sedangkan hand sanitizer buatan Pendidikan Kimia FMIPA. Kami sama-sama berharap dapat berkarya untuk menyediakan akses cuci tangan,” ungkap Riza.
Sama seperti pembuatan baju APD, wastafel dibuat para civitas sejak awal bulan April. Bahan-bahan pembuatan wastafel seperti tong, ember, pipa, dan kran, mudah didapatkan di pasaran. Proses perakitannya pun cepat dan mudah.
Harapannya, wastafel tersebut ketika diserahkan ke masyarakat dapat dipindah-pindah untuk ditempatkan di lokasi yang strategis. Selain itu, desain yang mudah juga dapat dicontoh masyarakat agar semakin banyak lagi fasilitas cuci tangan yang tersedia.
“Kami justru berharap alat wastafel portabel ini ditempatkan di tempat strategis, dilihat banyak orang, dan ditiru. Sehingga makin banyak orang yang bisa mengakses cuci tangan,” pungkas Riza. (Sud-HumasUNY)