WORKSHOP DARING MODEL PEMBELAJARAN BAGI GURU VOKASI (MESIN, OTOMOTIF)

Didasari sejak awal Maret 2020, istilah Work From Home (WFH) dan  Study From Home (SFH) seakan menjadi topik utama di semua lini komunikasi di Indonesia. Hal ini terkait himbauan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk melakukan social distancing atas penyebaran virus Corona (Covid19) yang oleh WHO sudah ditetapkan menjadi Pandemi. Sebelum Indonesia, di beberapa negara dengan tingkat kasus penyebaran virus corona yang lebih tinggi dan sudah lebih dulu menerapkan Work From Home (WFH) dalam aktivitas warganya (termasuk aktivitas bidang pendidikan). Pemerintah, Perusahaan, Lembaga pendidikan, serta masyarakat pun mulai menerapkan metode serta moda platform (program aplikasi) pendukung yang dapat membuat kegiatan Work From Home (WFH) dan  Study From Home (SFH) menjadi efektif serta tetap menjaga produktivitas kerja maupun belajar. Maka Pusat Inovasi Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) Universitas Negeri Yogyakarta, memandang perlu dilakukan workshop secara daring tentang Produktivitas Guru di Masa Pandemi Covid-19 Menuju New Normal. Workshop daring Model Pembelajaran Bagi Guru dikemas secara serial yang terdiri dari 12 serial.

Pada workshop seri perdana ini Rabu (17/6) membahas model pembelajaran guru Vokasi (Mesin,Otomotif). Narasumber berada di Gedung LPMPP UNY sedangkan peserta sejumlah 197 guru vokasi mengikuti via media zoom. Bertindak sebagai moderator, Dr. Sunaryo Sunarto menyampaikan bahwa sistem penyampaian materi workshop dikemas dalam beberapa sumber belajar. Peserta workshop yang terdaftar mengikuti presentasi narasumber, dan berdiskusi (realtime) melalui teleconference, dan diharapkan juga mengikuti tutorial Glacier (Global Access Independence Learning) model-model pembelajaran melalui https://glacier.uny.ac.id.

Prof. Dr. Herminarto Sofyan, selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa “kita sekarang berada pada masa pandemi covid-19, sehingga kita masuk pada tatanan baru atau new normal, pada semester baru nanti kita akan menggunakan pembelajaran dengan sistem daring”. Lebih lanjut Herminarto menyampaikan tentang konsep model pembelajaran yang meliputi deskripsi naratif untuk menggambarkan prosedur atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan, konsep atau sistem untuk mendiskripsikan bentuk pembelajaran, bingkai dari pendekatan, strategi, metode dan teknik suatu pembelajaran.

Berikutnya narasumber kedua, Dr. Apri Nuryanto menyampaikan tentang implementasi pembelajaran era revolusi industri 4.0. Dikatakan oleh Apri bahwa strategi pembelajaran daring yang efektif dilakukan dengan cara mengemas agar tujuan pembelajaran lebih bermakna, buat struktur pembelajaran yang mudah, atur konten secara logis, buat visual yang menarik, gunakan interaktivitas yang efektif, buat skenario, gunakan studi kasus, berorientasi pada pemecahan masalah, dan kembangkan penilaian untuk memperkuat pembelajaran.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa di ruang kerjanya menyampaikan materi tentang pendidikan di masa pandemi. Sutrisna mengatakan “kita bisa belajar dimanapun, sikap seperti apapun, dan dengan media apapun yang pada masa normal dirasa hal ini aneh, tetapi sekarang (di masa Pandemi Covid-19) dapat terjadi”. Di masa Pandemi Covid-19 ini, lanjut Sutrisna, mengubah kebiasaan dan kehidupan dalam berbagai aspek, beberapa perusahaan meniadakan kegiatan di kantor, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi melaksanakan kegiatan belajar di rumah dengan didampingi orang tua masing-masing. Keadaan ini mengharuskan kita menggunakan media digital. Mau tidak mau semua mengalir dan menggunakan media digital untuk melakukan semua kegiatannya. Para karyawan, guru, dosen, mahasiswa dan siswa dipaksa untuk menggunakan media digital dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini menurut Sutrisna, secara tidak langsung mengajak kita untuk membiasakan diri melaksanakan era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. dan mendorong masyarakat dunia, dan masyarakat Indonesia pada khususnya siap bersaing dengan teknologi digital pada era 4.0 dan society 5.0. (Sud).