UNY Sambut Mahasiswa Internasional 2025 dalam Welcoming Ceremony

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar Welcoming Ceremony and Orientation for International Students 2025 sebagai langkah awal penyambutan 24 mahasiswa baru dari berbagai negara. Acara ini berlangsung khidmat dihadiri jajaran pimpinan universitas, dekan, direktur pascasarjana, kepala unit, serta student buddies yang siap mendampingi mahasiswa internasional selama menempuh studi di UNY.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, Ph.D., membuka secara resmi acara sekaligus memberikan sambutan hangat. Dalam pesannya, beliau menekankan pentingnya keberagaman dan kolaborasi internasional di lingkungan akademik UNY. “Kami sangat bangga menerima kehadiran Anda semua di kampus UNY. Kehadiran mahasiswa dari berbagai negara memperkaya atmosfer akademik, budaya, dan sosial di sini. Kami berharap Anda tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga menemukan pengalaman berharga tentang persaudaraan lintas budaya,” ujar Prof. Nur Hidayanto.

Mahasiswa internasional yang diterima tahun ini berasal dari 11 negara, antara lain Amerika Serikat, Jerman, Pakistan, India, Madagascar, Tanzania, Mesir, Ghana, Rusia, Tajikistan, dan Tiongkok. Mereka menempuh studi melalui beragam skema, seperti Beasiswa UNYDiss, Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), program BIPA kerja sama Princeton University, hingga program transfer kredit dari DAAD dan University of Münster, Jerman.

Orientasi ini dirancang untuk membantu mahasiswa internasional dalam membangun jaringan sosial, baik dengan sesama mahasiswa internasional maupun mahasiswa lokal. Sebagai bagian dari orientasi, UNY menghadirkan dua pemateri utama. Prof. Anita Triastuti, Ph.D. menyampaikan materi berjudul “How to Academically Survive at UNY”. Dalam presentasinya, ia memberikan bekal strategi akademik, mulai dari pengelolaan waktu, riset, hingga etika akademik di lingkungan universitas. Prof. Anita juga menekankan pentingnya komunikasi akademik yang efektif untuk mendukung kesuksesan studi.

Sesi kedua dibawakan oleh Dr. Haryo Aji Pambudi, S.Pd., M.Hum., dan Agus Martins, M.Pd. dengan materi “How to Social-Culturely Survive in UNY”. Ia menjelaskan pentingnya pemahaman budaya lokal Yogyakarta, tata krama masyarakat Indonesia, serta tips membangun interaksi sosial yang harmonis dengan mahasiswa lokal. Menurutnya, keberhasilan studi tidak hanya ditentukan dari aspek akademik, tetapi juga dari kemampuan beradaptasi secara sosial dan kultural.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa internasional diperkenalkan dengan layanan universitas seperti akademik, konseling, dan kesehatan, serta kesempatan untuk menjalin jejaring dengan mahasiswa lokal maupun internasional lainnya. Acara ini diharapkan mampu menciptakan suasana inklusif yang mendukung mereka beradaptasi, merasa diterima, dan siap menempuh perjalanan akademik di UNY. Dengan penuh optimisme, UNY berkomitmen memberikan pengalaman belajar terbaik sekaligus meneguhkan posisinya sebagai universitas yang aktif berkontribusi dalam pendidikan global.

Penulis
Yansri
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat
IKU 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia
IKU 7. Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
IKU 8. Program Studi Berstandar Internasional