English
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan melalui program penghijauan di area kampus. Upaya ini dilakukan dengan menanam lanskap yang tidak hanya memperindah, tetapi juga memiliki fungsi ekologis seperti meminimalkan penggunaan air, menyerap air hujan, dan menghadirkan ruang terbuka hijau yang rindang.
Penanaman pohon perindang dilakukan dengan media tanam berjajar maupun vertikal, serta jarak tanam yang rapat. Dengan begitu, tanaman mampu menjebak partikel debu (TSP) sekaligus menyerap gas pencemar udara seperti SO₂, NO₂, CO, dan CO₂. Jenis tanaman yang dipilih adalah tanaman pelindung dengan tajuk lebar, bernilai estetis, mudah tumbuh, serta relatif tahan kekeringan. Beberapa di antaranya yaitu ketapang (Terminalia cattapa), biola cantik (Ficus lyrata), dan angsana (Pterocarpus indicus).
Direktur Direktorat Umum, Sumber Daya, dan Hukum UNY, Prof. Aman, menegaskan bahwa penghijauan kampus bukan hanya program rutin, tetapi juga bagian dari strategi besar UNY dalam mewujudkan green campus. “Penghijauan di UNY diorientasikan tidak sekadar memperindah kawasan, tetapi juga menjadi instrumen penting untuk mendukung keberlanjutan. Pohon yang kita tanam hari ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas udara, kenyamanan civitas akademika, serta kontribusi nyata terhadap agenda global Sustainable Development Goals (SDGs),” ungkapnya.
Program penghijauan ini sekaligus mendukung pencapaian SDGs, terutama SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) melalui penciptaan ruang terbuka hijau, SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan peningkatan tutupan hijau untuk menyerap emisi karbon, serta SDG 15 (Ekosistem Daratan) dengan menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian lingkungan kampus.
Melalui penghijauan ini, UNY berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat, teduh, dan berkelanjutan sekaligus memperkuat reputasi kampus sebagai institusi pendidikan yang peduli lingkungan dan konsisten mendukung agenda global pembangunan berkelanjutan.
