UNY PACU SEMUA DOSEN UNY SEGERA S3

MIPA diharapkan menjadi ujung tombak kelembagaan. MIPA yang keilmuannya ilmu dasar  ujung tombak untuk pengembangan UNY ke depan. Dari sisi kelembagaan akreditasi prodinya sudah A semua kecuali 1 prodi baru. Untuk yang prodi internasional saya mohon untuk dipersiapkan dengan baik.

Kita saat ini sedang berusaha untuk menge-nol-kan S2. Jadi bapak/ibu dosen untuk segera berbondong-bondong untuk untuk kuliah S3 dan tidak perlu melihat umur. Saat ini kita baru punya dosen yang S3 sebanyak 389 orang.  Ke depan kebutuhan dosen S3 untuk Program Pascasarjana (PPS) semakin banyak. Dan bagian World Class University  PPS harus bagus.  Saat ini beban mengajar di S2 dan S3 masih besar.

Demikian disampaikan Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., dalam sambutannya pada Upacara  Dies Natalis ke-55 FMIPA UNY, Senin (2/9) di kampus setempat. Acara dihadiri oleh semua jajaran pimpinan universitas, pimp[inan fakultas, dosen, pegawai dan mahasiswa. Orasi ilmiah pada acara Dies oleh Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., IPU., ASEAN Eng,. Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

Lebih lanjut dikatakan, hanya dengan SDM yang baik maka perguruan tinggi akan maju.  Pemeringkatan apapun menempatkan SDM dengan nilai yang tinggi baik kementerian ristekdikti, versinya QS Asia,  maupun QS dunia.  Semuanya menempatkan S3 pada porsi yang tinggi.

Sementara itu Dekan FMIPA UNY, Dr. Hartono dalam laporannya menjelaskan bahwa rerata IPK mahasiswa mengalami peningkatan dari tahun lalu yaitu 3.50. Rerata tahun lalu adalah 3.45. Sedangkan untuk rerata masa studi juga mengalami peningkatan yaitu dari 4.5 tahun, sekarang menjadi 4.3 tahun.

Sedangkan untuk dosen yang visiting professor dan  post  doctoral di luar negeri tahun ini ada dua orang yaitu mengajar di Trabzon University, Turki dan Curtin University, Australia.  Untuk dosen tamu dari luar negeri yang mengajar di FMIPA tahun 2019 ini ada 12 orang.

Pada orasi ilmiahnya Prof Jazi mengungkapkan tantangan bagi FMIPA semakin besar, karena dengan perkembangan teknologi inforrmasi, kita mengalami banjir informasi, information overload, atau digital deluge, dan waktu dari ide menjadi produk memendek, sehingga batas-batas ilmu menjadi kabur. Orang tidak lagi berbicara Biologi, dan Ilmu Komputer, tetapi Bio-Informatika. Orang tidak lagi berbicara Biologi dan Engineering, tetapi Synthetic Biology. Bahkan modifikasi DNA, human genome engineering, diharapkan dapat melahirkan generasi yang terbebas dari penyakit jantung, hipertensi, diabetes, serta memperpanjang usia, dan, kemungkinan juga, “membunuh” kematian itu sendiri.

Untuk mendorong kepatuhan pengguna nuklir, BAPETEN memberikan Anugerah BAPETEN, yang sebelumnya dikenal dengan BSSA (BAPETEN Safety and Security Awards). Salah satu penerima anugerah tahun 2019, adalah FMIPA UNY. Penerima anugerah bukan hanya pemegang izin, tetapi juga Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) yang pemegang izin di daerahnya menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi. Tujuan pemberian anugerah kepada Kepala Daerah adalah agar mendorong kepatuhan, selain memberikan info bahwa di daerahnya ada sekian banyak pengguna “nuklir”. Diharapkan arahan Kepala Daerah akan jauh lebih efektif mendorong kepatuhan pengguna nuklir, dari pada sosialisasi BAPETEN, karena Kepala Daerah berwenang menutup usaha. (witono)