UNY Memperkuat Implementasi Kurikulum Merdeka Bidang Muatan Lokal Di Samarinda

1
min read
A- A+
read

Kegiatan di Samarinda

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda menyelenggarakan "Workhop Implementasi Kurikulum Merdeka tingkat PAUD, SD, dan SMP di Kota Samarinda" pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 di Auditorium Penerbit Erlangga  Samarinda. Dari 201 kepala sekolah swasta yang terundang, sebanyak 170 kepala sekolah hadir dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Samarinda, Dr. H. Asli Nuryadin, S.Pd, MM.  "Saya ingin melihat wajah bapak ibu gembira. Salam Perubahan ! Berani Berubah !,"  sapa Kadisdikbud  Kota Samarinda kepada seluruh kepala sekolah yang hadir.  Dr. H. Asli Nuryadin, S.Pd, MM  menyambut baik  kegiatan ini dan berharap akan ada kerjasama lebih lanjut di bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian, Pengembangan SDM kota Samarinda, serta peningkatan kompetensi kepala sekolah bersama UNY.

Isu besar yang mendasari kegiatan workshop ini adalah saat ini Pemerintah Kota Samarinda telah menerbitkan Peraturan Walikota No 15 tahun 2022 tentang penetapan pelajaran muatan lokal pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini. Melalui paparan yang disampaikan oleh Dr. Barlin Hady Kesuma, M.Ed., para kepala sekolah mendapatkan penguatan untuk pengembangan muatan lokal Kota Samarinda sesuai dengan Peraturan Walikota No 15 tahun 2022.  Sekolah saat ini memiliki kebebasan untuk memilih muatan lokal yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang ada disekolah. Untuk muatan lokal di tingkat PAUD misalnya, sekolah bisa mengajarkan olahraga tradisional seperti gasing, engrang, asinaga, bahempas bantal dan logo. Beberapa cerita rakyat Kaltim  seperti 'Legenda Ikan Pesut Mahakam', 'Legenda Danau Lipan' dan judul-dul lainnya juga bisa menjadi bahan ajar.

Sementara itu, pemateri kedua, Dr. Kuswarsantyo, M.Hum. dari FBS UNY, menyampaikan tentang “Pengembangan Muatan Lokal Seni: Antara Tantangan dan Harapan”.  Dr. Kuswarsantyo, M.Hum. menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar memiliki tujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Selama ini, pendidikan di Indonesia lebih menekankan kepada aspek pengetahuan. Namun tantangannya adalah para guru perlu untuk memahami konten secara optimal sehingga para murid dapat mendalami konsep dan meningkatkan kompetensinya. 

Penulis : Laksa

Editor : Dedy

IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus