Dalam sambutannya Staf Ahli Bupati Kulonrogo mengucapkan terimakasih atas dipilihnya Kalurahan Bugel Kapanewon Panjatan sebagai tempat kegiatan. “Harapannya agar tidak hanya berhenti pada simbolis penanaman pohon pada hari ini, saya akan upayakan juga penanaman serentak dengan melibatkan UPD yang lain dan dinas terkait” kata Eko Pranyoto. Ini merupakan salah satu kesiapsiagaan bencana seperti abrasi dan sejenisnya. Dikatakannya bahwa daerah Terbah seakan menjadi kota baru karena kehidupan ekonomi cukup menggeliat akibat adanya kampus UNY Wates sehingga keberadaan kampus mendukung Kulonprogo menjadi lebih dikenal.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi dan Usaha UNY Prof. Margana mengatakan bahwa penanaman pohon ini merupakan salah satu bagian dari habluminallah, hablumminannas dan hablumminalam. “Ini merupakan salah satu fokus UNY tentang kepedulian terhadap alam dimana akan ditanam 2000 pohon” ujar Margana.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Direktorat Kerjasama, Sistem Informasi dan Usaha UNY dengan Yayasan Gajah Sumatra (Yagasu) dibantu Tim PPK Ormawa BEM KM UNY. Yagasu adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan pada tanggal 17 Juli 2001. Awalnya kegiatan lembaga ini di bidang konservasi gajah. Sejak tahun 2006 Yagasu telah mengubah struktur kepengurusan dan mengesahkan namanya dari badan hukum menjadi Yagasu Aceh. Kini yayasan yang beroperasi sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat ini fokus pada pemulihan ekosistem mangrove menjadi ekosistem yang baik untuk mendukung keanekaragaman hayati, masyarakat dan iklim, mengembangkan program dan melakukan penelitian ilmiah yang bertujuan untuk melindungi lingkungan dan mengembangkan program kemasyarakatan.
Menurut Kepala Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Dr. Tien Aminatun vegetasi pantai selain berperan melindungi pantai dari abrasi, juga berperan menyerap dan menyimpan karbon serta mengubahnya menjadi oksigen melalui proses fotosintesis. Dengan demikian, vegetasi pantai juga berperan dalam mengurangi konsentrasi karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca yang selama ini berperan dalam meningkatkan suhu bumi (global warming) dan memicu perubahan iklim global. Vegetasi pohon juga berperan untuk mengurangi polusi udara, memberikan naungan, dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau serta meningkatkan kualitas udara dan hidup kita.
Dosen Fakultas MIPA tersebut menjelaskan pentingnya peran vegetasi pantai tersebut serta berdasarkan permintaan pihak Kalurahan Bugel Kapanewon Panjatan Kabupaten Kulon Progo, maka Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Gajah Sumatera menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon pencegah abrasi di Pantai Bidara ini. Dalam kegiatan ini akan ditanam sejumlah kurang lebih 2000 bibit pohon cemara laut yang penyediaan bibitnya merupakan bantuan dari Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu), yang akan ditanaman di area pantai sepanjang kurang lebih 2 km. Penanaman pohon tidak hanya berhenti pada kegiatan menanam kemudian ditinggalkan begitu saja, tetapi akan dilanjutkan dengan pemeliharaan pohon untuk memastikan pohon-pohon tersebut dapat tumbuh dan berfungsi dengan baik dalam tugasnya sebagai pencegah abrasi pantai dan menyerap karbon untuk membantu mengatasi global climate change. “Kegiatan pemeliharaan ini akan dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Bidara yang akan didampingi oleh Yagasu dan Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Universitas Negeri Yogyakarta selama 20 tahun” paparnya.
Penanaman 20 bibit pohon cemara laut sebagai simbol dimulainya program penghijauan pantai pencegah abrasi dan penyerap karbon untuk membantu mengatasi global climate change atau perubahan iklim global sebagai dampaknya.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono