Aug
18
2024
read
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), melalui tim dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Psikologi, menggelar pelatihan peer educator kepada puluhan siswa dan siswi SMA/SMK di Jogja. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman remaja akan dampak perkawinan dini dan mendorong nilai-nilai kesetaraan gender dalam komunitas sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2024 itu merupakan kerjasama UNY dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk & KB (DP3AP2KB) Yogyakarta. Menurut Dr. Siti Rohmah Nurhayati, dosen psikologi sekaligus ketua tim, “pelatihan ini jadi salah satu upaya mencegah konsekuensi negatif dari perkawinan dini.”
Menurut Dr. Siti, perkawinan anak tidak hanya membawa dampak psikologis dan fisiologis pada individu, tetapi juga berdampak luas ke sektor sosial-ekonomi. “Perkawinan anak juga berkontribusi pada kerugian ekonomi negara dan peningkatan kemiskinan,” ujarnya.
Sebanyak 20 siswa dan siswi terpilih dari SMA/SMK di Yogyakarta menjadi peserta utama sebagai calon peer educator. Keunggulan model peer educator menurut tim UNY adalah kedekatan sosial—mereka lebih mudah berkomunikasi dalam bahasa teman sebaya dan memahami tantangan yang dihadapi remaja. “Mereka bisa pakai itu untuk mempromosikan nilai-nilai kesetaraan gender, pendidikan, perlindungan anak, dan menolak perkawinan dini,” kata Dr. Siti.
Materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi pengetahuan tentang hak-hak gender, orientasi masa depan, kemampuan pengambilan keputusan, literasi digital, serta modul dampak dan risiko perkawinan anak. Kegiatan disajikan dalam format interaktif: studi kasus, role play, diskusi kelompok, brainstorming, agar peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif terlibat.
Dari perspektif UNY, upaya ini tidak sekadar kegiatan pengabdian masyarakat biasa, tetapi bagian dari kontribusi institusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 5: Gender Equality. Dengan edukasi terhadap remaja, UNY berharap dapat membantu memutus siklus norma sosial yang memperkuat praktik perkawinan anak, terutama terhadap anak perempuan.
Kegiatan serupa juga sudah dijalankan UNY di luar Yogyakarta. Misalnya, Fakultas Psikologi UNY bersama DPPKBPMD Belitung menyelenggarakan pelatihan peer educator selama dua hari, dengan 31 siswa terlibat. Kegiatan tersebut turut menghadirkan Dr. Siti Rohmah sebagai pemateri utama, serta Karsiyati dan Hasna Salsabila sebagai fasilitator. Materi yang disampaikan antara lain pengenalan diri, komunikasi efektif, pembuatan konten digital, orientasi masa depan, serta isu-isu gender.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, UNY menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi sosial dan pendidikan berkeadilan gender. Upaya mempersiapkan remaja sebagai agen perubahan di komunitas mereka diharapkan memberi efek berkelanjutan dalam upaya penghapusan praktik perkawinan anak dan peningkatan kesetaraan gender di Indonesia.
Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus