UNY Beri Layanan Pindah Memilih Pemilu 2024

Tim KPUD Sleman memberi penjelasan pada mahasiswa

Universitas Negeri Yogyakarta memberi layanan pindah memilih Pemilu 2024 bagi mahasiswa. Layanan ini bekerjasama dengan tim KPUD Sleman dan digelar di Hall Rektorat UNY selama 2 hari pada Kamis-Jumat (11-12/1). Tim KPUD Sleman mengirimkan 14 petugas untuk memberikan layanan di UNY.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNY Prof. Siswantoyo mengatakan, layanan ini merupakan inisiasi Direktorat Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNY dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan tenaga pendidik yang berasal dari luar Kabupaten Sleman agar dapat menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara pemilu 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sekitar kampus. “Untuk itu mahasiswa diminta mengisi konfirmasi di laman ‘pindahmemilihuny’” ujar Siswantoyo. Mahasiswa juga harus mengunggah scan surat aktif kuliah, scan KTM dan KTP serta screenshoot pengecekan NIK di DPT KPU pada laman tersebut.

PPK Kecamatan Depok Hari Jumanto menegaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk melayani mahasiswa bila akan menggunakan hak pilihnya di Yogyakarta. “Mereka sudah terdaftar di DPT masing-masing namun karena tugas belajar maka tidak bisa menggunakan hak pilihnya di daerahnya, maka dapat nyoblos disini” katanya. Bedanya apabila di daerah asal mereka mendapat lima lembar kertas suara maka di Yogyakarta hanya akan mendapat satu lembar kertas suara yaitu pemilihan presiden. Menurut Hari Jumanto untuk perpindahan tempat mencoblos ini tidak ada target jumlah mahasiswa yang dilayani, hanya memaksimalkan kemampuan untuk melayani para mahasiswa yang akan menggunakan hak pilih tersebut.

Dikatakan Hari Jumanto bahwa dari 27 perguruan tinggi di Sleman yang mengajukan pendirian Posko Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) hanya 9 perguruan tinggi termasuk UNY. Bahkan UNY termasuk yang istimewa karena Posko DPTb-nya diselenggarakan selama dua hari, sedangkan pada kedelapan perguruan tinggi lainnya hanya dilaksanakan satu hari. “Apabila mengajukan lebih awal maka pemilu bisa dimaksimalkan di Kecamatan Depok. Namun alternatif lainnya bisa diarahkan ke Prambanan, Berbah, Mlati, Ngaglik dan Ngemplak” papar Hari.

Salah satu mahasiswa yang mengajukan DPTb, Imro’atul Mufidah prodi S2 Pendidikan Bahasa Inggris mengajukan pindah tempat menyoblos karena baru pulang ke tempat asalnya di Bima, NTB pada saat puasa Ramadhan. “Oleh karena itu kami mau melaksanakan pemilu di Yogyakarta” katanya. Sedangkan Yosua Tumanggor mengaku baru akan pulang ke tempat asalnya setelah menyelesaikan studi S2 di prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNY sehingga warga Sumatra Utara tersebut memilih untuk menggunakan hak pilihnya di Yogyakarta.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono