Dalam upaya signifikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah, Dr. Das Salirawati, M.Si., dosen Departemen Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), melakukan perjalanan ke Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, untuk memimpin lokakarya transformatif tentang pengembangan modul ajar. Acara intensif selama tiga hari ini membekali para guru dan dosen di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja dengan keterampilan pedagogis yang mutakhir.
Inisiatif ini berawal ketika seorang mahasiswi S3 UNY yang berasal dari Universitas Nurul Huda, yaitu Widayanti, M.Pd., mengundang Dr. Das Salirawati untuk menjadi narasumber tunggal dalam "Lokakarya Penyusunan Modul Ajar". Yayasan yang berlokasi di Buay Madang, dengan jarak tempuh sekitar tujuh jam atau 154 kilometer dari Palembang tersebut, menginginkan keahlian beliau untuk meningkatkan kemampuan para pendidiknya.
Sebelum lokakarya, Dr. Das Salirawati dan Wakil Ketua Yayasan, Dedy Mardiansyah, M.Pd., mengadakan rapat melalui Zoom untuk menyamakan visi acara. Salah satu strategi utamanya adalah Dr. Das Salirawati mengirimkan contoh modul ajar berbasis deep learning dan literasi dua minggu sebelumnya. Pendekatan proaktif ini memungkinkan peserta untuk mempersiapkan diri, sehingga memastikan lokakarya berjalan dengan sangat efektif.
Hari pertama lokakarya diisi dengan ceramah intensif oleh Dr. Das Salirawati, yang mencakup empat topik penting: (1) Penerapan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di Satuan Pendidikan Dasar Menengah dan Perguruan Tinggi, (2) Penguatan Literasi dan Numerasi, (3) Pentingnya Penyusunan Modul Ajar bagi Pendidik, dan (4) Kiat Penyusunan Modul Ajar yang Menarik Berbasis Deep Learning dan Literasi. Sesi-sesi ini diwarnai oleh antusiasme yang luar biasa dari para peserta, yang memicu segmen tanya jawab yang hidup dan mendalam sehingga moderator perlu mengatur waktu dengan saksama.
Dua hari berikutnya difokuskan pada penerapan praktis. Para peserta yang dibagi ke dalam kelompok mata pelajaran mempresentasikan modul ajar yang telah mereka kembangkan. Dr. Das Salirawati memberikan umpan balik dan kritik langsung kepada setiap kelompok untuk memandu revisi mereka. “Meskipun beberapa modul dinilai sangat baik dan telah menyertakan elemen seperti barcode untuk akses video, beberapa modul lainnya masih memerlukan perbaikan, dan ada sebagian kecil peserta yang mengaku hanya menyalin-tempel contoh yang diberikan” ungkap Das. Sebuah agenda tambahan yang patut dicatat adalah inisiatif spontan dari Dr. Das Salirawati untuk memperkenalkan Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari Sekolah Pasca Sarjana (SPS) UNY. Melihat potensi dan kendala geografis yang dihadapi para dosen lokal, beliau mengatur sebuah presentasi melalui Zoom oleh Direktur SPS UNY, Prof. Dr. Siswantoyo. Respons yang diterima sangat positif, bahkan beberapa peserta saat itu juga sudah terdaftar sebagai mahasiswa PJJ SPS UNY.
Sebagai permintaan khusus dari yayasan, Dr. Das Salirawati juga memberikan sesi bonus berjudul ‘Smart Teaching, Solusi Menjadi Guru Profesional’ yang diangkat dari buku best-seller karyanya. Beliau memikat audiens dengan mendemonstrasikan percobaan-percobaan sains yang sederhana dan menarik, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkesan.
Lokakarya ditutup secara resmi oleh Rektor Universitas Nurul Huda, Dr. Imam Rodin, S.Ag, M.Pd. Acara berakhir dengan sesi foto bersama yang emosional, mencerminkan ikatan kuat yang terjalin antara narasumber dan para peserta. Komitmen yayasan untuk perbaikan berkelanjutan sangat terlihat, karena mereka menjadwalkan pertemuan lanjutan melalui Zoom untuk mempelajari cara melakukan penilaian modul ajar. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan model penjaminan mutu yang berkelanjutan dan menyebarluaskan pengetahuan ini kepada seluruh pendidik di wilayah OKU Timur. Perjalanan Dr. Salirawati ini menggarisbawahi sebuah kisah yang kuat tentang berbagi pengetahuan dan keinginan mendalam untuk memberdayakan para pendidik bahkan di daerah paling terpencil sekalipun.