TIM MAHASISWA UNY RUNNER UP LOMBA DEBAT MAHASISWA

Dua hari setelah kuliah online berjalan, tiga mahasiswa Tim debat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yaitu Muhammad Syamsuddi sebagai ketua, Nia Sari, dan Daffa Fakhri Maulan, dari jurusan Pendidikan Kewarganeraan dan Hukum (PKnH) berhasil menjadi Runner up di acara Lomba Debat Mahasiswa Nasional Civic’s Spekta 2020 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa PPKN, Universitas PGRI Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2020.

Lomba Debat Nasional Civic’s Spekta tersebut melakukan penyeleksian online dengan sistem membuat video pro-kotra mosi debat yang telah disediakan oleh panitia. Pada tahap penyeleksian, rekaman video di upload untuk penilaian oleh juri.

“Untuk tahap seleksi dilakukan melalui upload Video dengan diberikan mosi setiap tim baik pro dan kontra untuk menemukan solusi dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapkan. Setelah itu akan dipilih video terbaik yang di nilai oleh dewan juri” Ujar Muhammad Syamsuddin selaku Ketua Tim (19/03/2020).

Tim Debat UNY menjadi Tim Pro pada mosi debat “Menteri Pendidikan Mengambil Kebijakan ujian Nasional Dihapuskan”. Setelah video di upload, pada tanggal 15 Maret 2020 Tim Debat UNY berhasil lolos menjadi finalis yang akan mengikuti pertandingan bersama empat kampus lainnya, yaitu UNNES, UPI, STIP Cemahi 1 dan 2, dan Universitas Wisnu wardhana.

Pada kesempatan kali ini, Tim debat UNY berhasil menyabet juara 2 lomba debat mahsiswa nasional Civic’s Spekta 2020, setelah melewati proses babak penyisihan, semifinal, dan final. Di babak final tim Debat UNY bertanding dengan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Walaupun Tim debat UNY ada yang baru turun ikut lomba debat di tingkat nasional dan kesibukan kuliah sebagai mahasiswa, tidak membuat Tim Debat UNY pesimis, karena keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik buat kampus sangatlah besar dan berharap mampu bersaing dalam lomba debat tingkat nasional.

“Kami berharap mampu untuk bersaing agar bisa mendapatkan juara dan membanggakan kampus UNY dan orang tua. Kendala yang kami hadapi adalah pada saat pengeditan video yang waktunya kurang, sehingga kurang editing, karena waktu untuk take video-nya cuman 1 hari akibat kuliah dan kurang memenejemen waktu sih.” Lanjut Syamsuddin (Arfaton)