Tanpa KKN dan Skripsi, Mega Setya Handayani Lulus Dengan IPK 3,95

Mega Setya Handayani

Wisuda UNY Periode November membawa arti tersendiri bagi Mega Setya Handayani. Mahasiswa program studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi tersebut adalah pemegang indeks prestasi kumulatif tertinggi untuk jenjang sarjana yaitu 3,95.

Gadis kelahiran Pekalongan, 7 Agustus 2003 tersebut berkisah, awalnya ia gagal masuk PTN melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Namun berkat prestasinya selama duduk di bangku SMA dalam bidang baca puisi, baris-berbaris, sesorah atau pidato Bahasa Jawa baik di tingkat kabupaten hingga nasional, menjadi pendukung yang signifikan untuk mendaftar melalui jalur seleksi mandiri talent scouting di UNY, dan diterima sebagai mahasiswa baru.

Alumni SMAN 1 Kesesi tersebut diterima pada program studi PGSD. “Pilihan PGSD bukan hanya karena minat, tetapi juga merupakan arahan dari orang tua saya karena UNY juga dikenal sebagai salah satu kampus pendidikan terbaik di Indonesia” ungkap Mega. Pada semester 1 dan 2 perkuliahan dilakukan secara daring karena masa pandemi, namun tidak menyurutkan semangatnya. Mega tetap berusaha aktif dalam diskusi perkuliahan dan konsisten menyelesaikan tugas dengan maksimal. Selain itu, selama perkuliahan daring, ia juga mengikuti berbagai perlombaan tingkat nasional, seperti baca puisi, esai, dan fotografi, dan berhasil meraih juara karena Mega percaya bahwa kuliah tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pengembangan diri melalui berbagai kegiatan.

Perkuliahan secara luring dimulai pada semester 3 dan Mega mulai aktif berkegiatan. Pada semester 4 Mega terpilih sebagai juara 2 dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas. “Prestasi ini memotivasi saya untuk terus berkembang tanpa berpuas diri. Saat libur semester 4, saya berkesempatan mengikuti program volunteer pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Departemen Sosmas BEM FIPP UNY di Kulon Progo. Program ini memberikan pengalaman berharga karena saya bisa belajar langsung dari masyarakat” katanya.

Pada semester 5, Mega diterima dalam program Kampus Mengajar Angkatan 6 di SD Muhammadiyah Tanjungsari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Program ini menjadi tantangan tersendiri karena ia harus membagi waktu antara kewajiban kuliah daring semester 5 dan kegiatan di sekolah. “Saya besyukur melalui program ini mendapatkan ekuivalensi nilai untuk KKN dan PK di semester 7, sehingga saya tidak perlu menjalani kedua program tersebut” kenang Mega.

Prestasi putri pasangan Sis Setiyono, S.Pd.SD dan Subiyati, S.Pd.SD tersebut mencapai puncaknya pada semester 6 dimana Mega bersama tim berhasil meraih juara 1 pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2024 di IPB Bogor pada bidang lomba Microteaching Digital. “Kemenangan ini memberikan kami ekuivalensi nilai skripsi. Selain itu, saya juga terpilih sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas pada tahun yang sama” papar Mega. Prestasi dalam LIDM ini membuat Mega tidak perlu menjalani sidang skripsi. Walaupun harus membagi waktu antara kuliah, perlombaan, dan kegiatan organisasi sebagai Sekretaris DPM KM FIPP UNY, Mega selalu menekankan pentingnya manajemen prioritas. Di tengah kesibukannya, Mega juga menjadi asisten peneliti dosen sejak akhir semester 5 hingga sekarang.

Warga Desa Watugajah, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan ini berpesan agar jangan pernah ragu untuk bermimpi, meskipun terlihat mustahil. Percayalah bahwa mimpi dapat tercapai dengan usaha, keyakinan, dan doa. Intinya, percaya pada kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa, dan InsyaAllah Allah SWT akan memberikan hal terbaik kepada hamba-Nya yang percaya dan selalu berusaha. “Harapan saya ke depan adalah menjadi seorang pendidik yang profesional, tidak hanya dalam gelar, tetapi juga dalam praktik mengajar. Saya ingin berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di tingkat sekolah dasar, dan menjadi bagian dari cita-cita luhur pendidikan Indonesia” tutup Mega.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
MBKM
IKU 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak