TANAMKAN NILAI KARAKTER MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR

1
min read
A- A+
read

Pendidikan karakter adalah upaya penanaman kecerdasaan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang meniadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhan, diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya. Untuk membentuk karakter siswa, pendidik dapat menggunakan kearifan lokal yang ada misalnya melalui permainan tradisional. Permainan tradisional mengandung beberapa nilai tertentu yang dapat ditanamkan pada diri anak. Salah satu sekolah yang masih memainkan permainan tradisional dibalik maraknya permainan modern adalah SD Negeri Purwobinangun. Siswa-siswa di sekolah ini masih memainkan permainan tradisional salah satunya yaitu gobak sodor. Dilatarbelakagi oleh kondisi tersebut, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) yang terdirI dari Elly Nur Rahmawati, Muhammad Abdul Aziz, Yohana Suryana, Syifa Alkautsar dengan dosen pembimbing Drs. Suyato, M.Pd. meneliti tentang nilai karakter dalam permainan Gobak Sodor.

Elly Nur Rahmawati menjelaskan bahwa pemanfaatan kearifan lokal dapat mempermudah peserta didik untuk menerjemahkan nilai-nilai karakter yang implisit menjadi makna yang konkret untuk diterapkan dan mengakar dalam diri peserta didik. Tanpa adanya penanaman karakter yang membekas dalam diri peserta didik, karakter tidak akan tertanam dengan baik pada diri siswa.

“Penelitian kami betujuan mendeskripsikan permainan tradisional gobak sodor di SDN Purwobinangun, mengetahui nilai-nilai yang terdapat pada permainan tradisional gobak sodor di SDN Purwobinangun dan mengetahui pendidikan demokratis melalui permainan tradisional gobak sodor di SD Purwobinangun. Berdasarkan hasil penelitian, pemainan gobak sodor memiliki nilai-nilai karakter seperti religus, juiur, cerdas, demokratis, peduli, nasionalisme, patuh terhadap aturan, dan bertanggungjawab.” jelasnya

Permainan Gobak Sodor ini, lanjut Elly, biasanya dimainkan di lapangan atau halaman dengan menggunakan acuan garis-garis yang ada berbentuk segiempat yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas pada masing-masing bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Untuk memainkan Gobak Sodor, para pemain yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menjaga garis batas horisontal dan vertikal. Anggota kelompok yang bertugas menjaga garis batas horisontal akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Sementara itu, anggota kelompok yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan goba sodor ini sangat menyenangkan sekaligus mengandung nilai-nilai karakter. (Eko)