Sosialisasi Universitas Berkelas Dunia – World Class University

2
min read
A- A+
read

Para narasumber

Dua puluh satu PTNBH siap menuju universitas berkelas dunia. Ditargetkan tahun 2024 PTNBH yang masuk dalam QS World University Ranking peringkat dibawah 200 adalah UGM, UI dan ITB. Sedangkan UNY bersama dengan UNESA, UNNES dan UPI masuk peringkat dibawah 1000. Hal yang terpenting adalah ranking PT bukan tujuan tetapi akibat dari sebuah proses menjalankan mutu perguruan tinggi. Hal ini dikatakan tim Program Universitas Berkelas Dunia (UBD) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Prof. Dr. Wawan Gunawan A. Kadir dalam sosialisasi UBD-WCU di Auditorium UNY, Kamis (16/3). Lebih lanjut dikatakannya bahwa ada beberapa macam ranking seperti Webometrics, ARWU (Academic Ranking of World Universities), World University Ranking, dan UI-Green Metric. “Untuk QS World University Ranking dibagi menjadi 50% survey dan 50% data” kata Guru Besar ITB Bandung tersebut. Survey meliputi 30 % Academic Reputation, 15 % Employer Reputation dan 5% Employment Outcomes. Sedangkan data meliputi 20% Citation/faculty, 10% Faculty/student, 5% International Faculty, 5% International Students, 5% International Research Network dan 5% Sustainability.

Pakar Program Universitas Berkelas Dunia lainnya Prof. Dr. Anas Miftah Fauzi memaparkan bahwa UNY belum masuk radar QS World University Ranking dan perlu memperbaiki terutama pada bidang Academic Reputation, Employer Reputation, Faculty-Student Ratio, Inbond Exchange Student dan International Research Network. “Meningkatkan kerjasama dengan PT luar negeri, baik kerjasama riset maupun akademik dapat meningkatkan reputasi internasional” ungkap Anas. Menurut Guru Besar IPB Bogor tersebut untuk memperbaiki Faculty-student ratio, dengan cara antara lain mengurangi input mahasiswa, meluluskan mahasiswa dengan program akselerasi yang melebihi batas waktu studi, untuk mengurangi jumlah mahasiswa terdaftar, meningkatkan jumlah dosen misalnya dengan program double degree, memberi NIDK untuk dosen-dosen S3 yang pensiun dan sebagainya. Juga dapat meningkatkan jumlah dosen praktisi, dengan mengoptimalkan peran alumni, sekaligus untuk menaikan Employer Reputation serta memaksimalkan dosen asing untuk terintegrasi dlm berbagai kriteria QS khususnya Academic Reputation. Secara internal menurut Anas dapat melakukan komunikasi secara lebih Intensif dengan QS Management dengan mengundang manajemen baru Tim QS ke UNY untuk diskusi dan mendapatkan saran rekomendasi program & strategi. Integrasi data terpusat dan aktif mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarkan oleh QS. Tidak lupa untuk selalu meningkatkan publikasi pada Jurnal terindex Scopus bukan Konferensi Internasional, terutama sekali pada Jurnal bereputasi tinggi (Top Tiers) untuk meningkatkan sitasi, dengan memberi insentif dosen maupun membayar open access journal (publication fee) serta meningkat Employer Reputation dengan secara intensif bekerjasama dengan alumni (Alumni gathering). “Untuk sukses dalam pemeringkatan diperlukan tata kelola, fokus, branding, kerjasama dan kesabaran” tutup Anas.

Kegiatan yang dibuka Rektor UNY Prof. Sumaryanto ini diikuti oleh lebih dari 1000 orang dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan UNY. Pada kesempatan ini Kepala Kantor Penjaminan Mutu UGM Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma menyampaikan bahwa Kemenristek-Dikti pada September 2015 memberi mandat kepada 11 universitas untuk menjadi World Class University (WCU) dan masuk dalam ranking 500 besar dunia versi QS. “Tahun 2014 dan 2015 UGM berada pada posisi 551-600 dan 551-600” katanya. Yang dilakukan UGM ada beberapa hal diantaranya program mahasiswa, dosen, riset dan sitasi serta reputasi akademik. Pada program mahasiswa dilakukan pengelolaan data mahasiswa dan mahasiswa internasional. Pada program dosen dilakukan pengelolaan bahwa dosen tidak hanya PNS namun juga ada dosen praktisi dan peneliti. Dosen pensiun diaktifkan dengan NIDK serta perekrutan dosen baru. Pencatatan dosen asing terpusat di KUI, mengundang dosen expert SES, Exchanged Professors dan menyelenggarakan International Summer Course. Untuk program riset digelar Riset Kolaborasi Indonesia (4 PTNBH), Program Penelitian Kolaborasi Indonesia (11 PTNBH), pemandatan riset ke Fakultas dan Pusat Studi, hibah riset top scientist, riset tugas akhir dan riset post-doctoral. Sedangkan untuk reputasi akademik UGM melakukan promosi di media QS dengan menghadiri acara QS atau pembicara di acara QS, menyelenggarakan konferensi internasional termasuk webinar, newsletters, malam sahabat, alumni gathering dan workshop dengan perekrut.

Kegiatan diakhiri dengan penjelasan tentang SINTA (Science and Technology Index) oleh tim SINTA Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI. SINTA adalah Indeks Sains dan Teknologi, memberikan akses kutipan dan keahlian di Indonesia. Sistem informasi penelitian berbasis web menawarkan akses yang cepat, mudah dan komprehensif untuk mengukur kinerja peneliti, lembaga dan jurnal di Indonesia. SINTA memberikan tolok ukur dan analisis, identifikasi kekuatan penelitian masing-masing lembaga untuk mengembangkan kemitraan kolaboratif, menganalisis tren penelitian dan direktori pakar.

Penulis : Dedy

Editor : Sudaryono

IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus