Seminar Inti Dasar Capaian Pendidikan

2
min read
A- A+
read

Narasumber seminar

Apa tujuan dari pendidikan tinggi, yaitu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional melalui riset, produksi pengetahuan dan berlanjut ke inovasi. Warga negara berkomitmen untuk negara, bangsa dan demokrasi dengan mobilitas sosial dan ekonomi. Konteks sosial dan politik di Amerika Serikat terdiri dari berbagai hal seperti individualisme, polarisasi politik, isolasi sosial, misinformasi atau rasisme dan xenophobia. Ketertarikan yang muncul kembali setelah menempuh pendidikan yang lebih tinggi adalah peran sipil pendidikan tinggi, beralih dari kepentingan pribadi yang sempit menuju kebaikan bersama dan karakter bagi masyarakat majemuk. Juga permintaan soft skill, kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial, pengambilan keputusan dengan etis serta pengakuan bahwa pengalaman universitas/perguruan tinggi mempengaruhi menjadi siapa generasi muda kita, ini adalah waktu yang penting untuk identitas pembentukan. Hal ini dikatakan Ass. Prof. Jennifer Helen Adams, Associate Professor & Director of Global and International Education, Drexel University U.S. Fullbright Specialist dalam seminar dan workshop Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP) di UNY, Kamis (1/12). Menurutnya selama ini pendidikan karakter di Amerika Serikat ada kekurangjelasan konseptual tentang apa sebenarnya arti karakter, kurangnya standar pengukuran/penilaian serta sistem pendidikan tinggi terdesentralisasi/peran federal terbatas serta keyakinan bahwa nilai-nilai harus diajarkan oleh keluarga dan institusi keagamaan. “Dalam praktiknya pendidikan karakter di Amerika Serikat meliputi liberal arts education, service learning, social emotional learning dan global citizenship” kata Helen Adams. Dikatakan oleh Jennifer bahwa dengan pengalaman Amerika tersebut kita dapat mempelajari pengetahuan tentang nilai, dapat merasakan perbedaan dalam hubungan antara mahasiswa dan dosen, berkesempatan untuk mempraktikkan pengambilan keputusan dan berlatih melakukan hal yang benar, keterlibatan sosial dan masyarakat dan komitmen tentang pentingnya kelembagaan dan fakultas.

Sedangkan Ketua Majelis Pendidikan 2016-2020 Prof. Sudjarwadi memaparkan, searah dengan cita-cita pembangunan SDM Unggul Indonesia, ada dua elemen karakter yang akan ditonjolkan yaitu spiritualitas dan nilai-nilai kehidupan. Kedua elemen tersebut akan diinfusikan pada enam rumpun ilmu sesuai UU Nomor 12 tahun 2012, yaitu pada rumpun ilmu: agama, sosial, humaniora, alam, formal, dan terapan. Sedangkan Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP), terminologi baru yang dirumusukan oleh Majelis Pendidikan Dewan Pendidikan Tinggi, terdiri dari lima elemen kompetensi (knowledges, skills, attitudes, spirituality dan life values). “IDCP perlu direfleksikan di dalam peraturan dan kebijakan pengelolaan perguruan tinggi hingga peraturan-peraturan teknis yang mendukung terciptanya lingkungan fisik maupun atmosfir akademik di perguruan tinggi” katanya. Secara spesifik, minimal ada 40 karakter lulusan perguruan tinggi yang diharapkan melekat dan menjadi IDCP kolektif para calon pemimpin Indonesia di masa depan.  Empatpuluh karakter penciri dan elemen penyusun IDCP itu telah diinsinuasi atau diintimasikan dan dapat diringkas dalam ke dalam bentuk akronim “Semangat dan Sejahtera”.

Kegiatan dibuka Rektor UNY Prof. Sumaryanto dan diikuti oleh lebih dari 150 orang pimpinan dan pejabat fakultas serta lembaga di UNY.  Workshop ini diselenggarakan dengan tujuan agar Inti Dasar Capaian Pendidikan dapat diimplementasikan pada mahasiswa setelah lulus, para mahasiswa akan menjadi individu yang kompeten di bidangnya namun juga memiliki karakter yang baik namun juga berperilaku wajar dan memiliki spirirtualitas yang tinggi.

Pembicara dari UNY Prof. Marzuki menggarisbawahi bahwa UNY memiliki komitmen yang kuat untuk menjadikan kampus UNY sebagai kampus yang leading in character education. “Berbagai upaya telah dilakukan UNY untuk implementasi pendidikan karakter di UNY dan perlu dukungan riil dari semua elemen di UNY untuk suksesnya implementasi pendidikan karakter di UNY, terutama civitas akademika UNY” katanya. Dukungan lain yang sangat penting untuk program ini yaitu regulasi khusus tentang implementasi pendidikan karakter, baik di tingkat universitas maupun di fakultas dan unit-unit lainnya di UNY. Tahapan pengembangan karakter melalui kegiatan kemahasiswaan adalah melalui pengenalan dengan sasaran kegiatan seperti pengenalan diri, nilai-nilai moral, dan kepribadian, tahap penyadaran dengan sasaran kegiatan pengembangan kreativitas, pertumbuhan dengan sasaran kegiatan pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan serta pendewasaan dengan sasaran kegiatan kesiapan meraih sukses lapangan kerja.

Penulis : Dedy

Editor : Ardi

IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus