Sebuah inisiatif baru untuk pemberdayaan perempuan telah lahir di Gunungkidul. Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) MIPA Debate Club (MDC) FMIPA UNY secara resmi meluncurkan Sekolah Perempuan "SEKTI" (Semanu Eksis Wanita Mandiri) baru-baru ini. Bertempat di Balai Kalurahan Semanu, acara Grand Opening ini menjadi tonggak awal bagi gerakan pemberdayaan perempuan yang diyakini akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat setempat.
Acara yang berlangsung khidmat dan meriah ini dihadiri oleh jajaran pejabat dan mitra strategis. Di antara yang hadir adalah Panewu Kapanewon Semanu, Emmanuel Krisno Juwoto, S.Sos; Lurah Semanu, Drs. Harto Muadzan, M.Si; dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gunungkidul, Dra. Widyastuti, MM. Turut memberikan dukungan perwakilan dari Dinas Pendidikan, Joko Suryanto, M.Pd, dan Dinas Lingkungan Hidup, Fitri Iswinayu, ST., M.Sc.
Dukungan juga datang dari mitra sosial, SOS Children’s Villages Yogyakarta, yang diwakili oleh Dede Apriyanto dan Ari Indarti, serta tokoh perempuan lokal seperti Ketua KWT Kalurahan Semanu, Rini Renita. Program ini merupakan hasil kerja keras tim mahasiswa yang berdedikasi di bawah bimbingan dosen pendamping, Heru Sukoco, S.Si., M.Pd. Tim pelaksana terdiri dari Anantasya Asmarani Batudawati, Dyah Ayu Nur Aini, Nayli Kurnia Ilahi, Najua Tunnisa, Bilqis Salsabila Rosyadani, Okta Mianda Br Sihotang, Raihan Ar Razes Talinpas, Muhammad Lutfi Ramadhan, Muhammad Hanif Maulana Hartono, Alif Priyanto, Raafi Hanif Setyawan, Najwa Azahra, Novia Adinda Puspita, dan Lintang Elcie Syahidah.
Dalam sambutannya, Panewu Semanu menyambut baik kehadiran sekolah perempuan ini. "Harapannya dengan hadirnya Sekolah Perempuan, semoga masyarakat Desa Semanu bisa semakin menyadari pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Sekolah ini diharapkan menjadi ruang belajar bersama yang mendorong lahirnya inisiatif dan inovasi berbasis potensi lokal," ujar Emmanuel Krisno Juwoto.
Momen peresmian ditandai secara simbolis dengan pemukulan gamelan sebanyak tiga kali oleh Panewu Semanu, diiringi alunan merdu dari karawitan Sekar Laras. Prosesi ini turut didampingi oleh Ketua Tim PPK Ormawa, dosen pendamping, Lurah Semanu, serta perwakilan PKK dan dinas terkait. Suasana semakin semarak dengan penampilan karawitan dari ibu-ibu lokal, yang menunjukkan kekuatan budaya sebagai ekspresi keterlibatan perempuan. Sesi bincang kemitraan menghadirkan narasumber dari PKK Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pendidikan, dan Dinas Lingkungan Hidup, yang membahas pentingnya dukungan lintas sektor dalam pemberdayaan perempuan secara inklusif dan berkelanjutan.
SEKTI dirancang sebagai ruang belajar informal yang akan membekali para perempuan dengan pengetahuan seputar pendidikan keluarga, literasi lingkungan, dan ekonomi rumah tangga. Dengan mengusung slogan "Berdaya, Berkarya, Berkontribusi Nyata," program ini bertujuan mencetak agen-agen perubahan dari desa.
Acara ditutup dengan semangat kebersamaan dan komitmen bahwa SEKTI bukan sekadar seremoni, melainkan langkah awal untuk melahirkan perempuan-perempuan tangguh yang siap menjadi motor penggerak kemajuan sosial dan lingkungan, baik di tingkat lokal maupun nasional.