Pra Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa UNY: Menanamkan Nilai Kepemimpinan dan Semangat Bela Negara

Sebagai pemuda dan pemudi Indonesia yang bangga akan tanah air Indonesia harus mempunyai semangat nasionalisme. Nasionalisme adalah sebuah paham yang mengajarkan untuk mencintai bangsanya sendiri. Rasa nasionalisme yang tinggi adalah mencintai negaranya dengan memiliki wawasan kebangsaan serta kesadaran untuk membangun tanah Indonesia, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta meyakini kebenaran falsafah Pancasila dan UUD 1945 sebagai satu-satunya pedoman negara. NKRI pilihan wadah hidup bersama dan menghargai sesame sehingga timbul semangat kebangsaan. Hal ini dikatakan Komandan Koramil (Danramil) 11/Depok, Mayor Inf Nurhadi Siswanto dalam Pra Pendidikan Dasar Satmenwa Pasopati UNY belum lama ini.

Lebih lanjut Mayor Inf Nurhadi Siswanto mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 saat ini dengan tren penggabungan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber mengubah tata kehidupan manusia, ekonomi, dunia kerja, gaya hidup. “Sehingga ada paradigma ancaman baru berupa degradasi rasa kebangsaan dan nasionalisme, menurunnya toleransi umat beragama, disrupsi sosial, serangan kelompok bersenjata, bencana alam, dan sebagainya” kata Mayor Inf Nurhadi Siswanto. Menurutnya revolusi industri juga menciptakan peluang sekaligus tantangan sehingga perlu meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan penelitian (research & development). Beliau juga mempertanyakan, apakah nasionalisme itu masih ada untuk membela negara dan menghadapi revolusi industri 4.0, jawabannya ada pada bela negara yang berunsur cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan memiliki kemampuan awal bela negara yang dilakukan dengan memberi kontribusi nyata sesuai pendidikan dan latar belakang profesi.

Mayor Inf Nurhadi Siswanto juga berpesan agar selalu berpikir sebelum bertindak, karena media sosial telah mengubah wajah dunia sehingga informasi tidak terbendung. “Namun yang terpenting cek dulu kebenarannya dan jadilah penebar kedamaian” ujarnya. Beliau juga berharap dengan bela negara maka warga akan mempunyai rasa ikut memiliki negeri ini, ikut terpanggil untuk ikut serta dalam upaya bela negara, Mau introspeksi, apa yang sudah kita perbuat untuk negeri ini, tidak hanya menuntut dari negara serta mampu membangun persaudaraan, toleransi, kerukunan dan harmoni di bumi pertiwi ini. Tidak lupa menjalin soliditas antar Individu dan lembaga serta menguasai iptek dengan berdasarkan Pancasila.

Kegiatan Pra Pendidikan Dasar Satmenwa Pasopati UNY merupakan langkah awal menjadi seorang Resimen Mahasiswa. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Direktur Direktorat Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. Iis Prasetyo, M.M. mewakili Kepala Markas Distrik Prof. Sumaryanto. Menurut Komandan Satuan Resimen Mahasiswa Pasopati UNY Muhammad Nasrodin calon Yudha XLVIII Satuan Resimen Mahasiswa Pasopati Universitas Negeri Yogyakarta yang sudah dinyatakan lolos setelah mengikuti serangkaian seleksi penerimaan anggota baru kemudian mengikuti kegiatan Pra Pendidikan Dasar yang dilaksanakan di Student Center UNY untuk klasikal dan di Bukit Ngandong, Girikerto, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk latihan berganda.

Muhammad Nasrodin mengatakan Pra Pendidikan Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah program pelatihan kepemimpinan dan bela negara yang bertujuan membentuk mahasiswa sebagai generasi muda yang disiplin, tangguh, dan berintegritas. Melalui pelatihan fisik, mental, dan wawasan kebangsaan, Menwa menjadi wadah pembentukan karakter, di mana anggotanya dididik untuk memiliki tanggung jawab sosial, jiwa kepemimpinan, serta kesiapsiagaan dalam mendukung pertahanan negara.

Pra Pendidikan Dasar Menwa dimulai dengan upacara pembukaan dan janji siswa di Rektorat, sebagai simbol resmi dimulainya pelatihan. Sesi materi pun dimulai, mencakup sejarah Menwa, kesehatan lapangan (keslap), hingga survival. Selanjutnya pada hari berikutnya materi seperti kepemimpinan, Permildas (Peraturan Militer Dasar) dan nasionalisme. Kegiatan ditutup dengan persiapan caraka malam, sebuah latihan navigasi dan pembinaan mental di kawasan Hutan Pinus Ngandong. Begitupula dengan hari selanjutnya caraka siang yang mana bertujuan untuk melatih kemampuan peserta dalam komunikasi, navigasi, dan penyampaian pesan penting di siang hari. Kegiatan ini juga mengasah keterampilan fisik dan mental, seperti orientasi medan, ketahanan, serta kemampuan bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tugas secara efisien dan terkoordinasi.

Pada hari terakhir, peserta menjalani lintas medan (longmarch) untuk menguji ketahanan fisik. Serta dengan simulasi raid yang bertujuan untuk melatih peserta dalam keterampilan taktis, seperti penguasaan medan, koordinasi tim, dan pengambilan keputusan di situasi kritis. Kegiatan ini juga dirancang untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam strategi pertahanan dan serangan, sekaligus menanamkan kedisiplinan, ketangkasan, serta kerja sama antaranggota kelompok.

Kegiatan Pra Pendidikan Dasar Calon Yudha XLVIII ditutup dengan upacara penutupan dan tradisi mandi kembang. Selama kegiatan berlangsung, diputuskan 3 nama siswa sebagai siswa teladan, siswa terbaik putra dan putri. Siswa teladan atas nama May Dina Pratiwi siswa terbaik putra atas nama M Rafi Alfarizi K dan siswa terbaik putri atas nama Nur Insani Aulia.

Penulis
Hana Nur Endah W & Riski Ardias G
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus