Kabupaten Kulon Progo terdiri atas 12 kapanewon, yang dibagi lagi atas 87 kalurahan dan satu kelurahan, serta 930 Pedukuhan (sebelum otonomi daerah dinamakan Dusun). Pusat pemerintahan di Kecamatan Wates, yang berada sekitar 25 km sebelah barat daya dari Kota Yogyakarta, di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Seiring dengan dibangunnya YIA diatas tanah Kulonprogo, PPs UNY berusaha membuka potensi-potensi tersembunyi di Kabupaten Kulonprogo.
Wakil dari PPs UNY yaitu Direktur, para Wakil Direktur dan seluruh Koorprodi di PPs UNY, disambut oleh Bupati Kulonprogo Drs. H. Sutejo dan Setda Kulonprogo, Ir. RM Astungkoro, M.Hum. Pertemuan ini merujuk pada mahasiswa PTK yang pernah melakukan penelitian mengenai BOB. PPs UNY mencoba meritis Edutourism dengan Kabupaten Kulonprogo karena 94% UMKM masih UMKM Mikro. Prof. Dr. Putu Sudira, M.P memberi gambaran kondisi wilayah di Bali yang banyak wilayahnya telah mandiri dan memiliki konsep one village, one product.
Sebagai awal mula rintisan desa Edutourism ini dipilihlah desa Jatimulyo, Purwoharjo, Sidoharjo dan Banjarsari karena memiliki potensi wilayah dan SDM yang mencukupi. Dengan adanya desa-desa tersebut, harapannya UNY akan memiliki Desa Binaan sebagai sasaran PPM Binaan Wilayah. Lebih lanjut, Putu menambahkan bahwa warga sekitar tidak hanya melihat tapi bisa mengembangkan wilayahnya. Potensi yang ada pun bisa disinergikan menjadi satu kesatuan. Hal ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang kemitraan. (ant)