Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara resmi mengukuhkan lima guru besar baru dalam sebuah upacara khidmat yang digelar di Ruang Sidang Utama Rektorat pada hari Rabu, (24/9/25). Pengukuhan ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi universitas dalam bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, dan teknologi, sekaligus menjadi motor penggerak inovasi untuk menjawab tantangan zaman. Kelima guru besar yang dikukuhkan berasal dari berbagai fakultas dengan keahlian yang beragam, yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Vokasi. Mereka adalah Prof. Dr. phil. Ir. Didik Hariyanto, M.T., Prof. Dr. Ir. Sutopo, M.T., Prof. Dr. Miftahuddin, M.Hum., Prof. Dr. Ali Muhson, M.Pd., dan Prof. Dr. Ir. Heri Wibowo, M.T..
Gagasan utama pertama disampaikan oleh Prof. Dr. phil. Ir. Didik Hariyanto, M.T., yang menyoroti urgensi "Teknologi Pembelajaran Imersif dalam Pendidikan Teknik Elektro". Menurutnya, pemanfaatan teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik di dunia pendidikan teknik. Lebih dari itu, pembelajaran imersif ini tidak hanya berfungsi sebagai inovasi pedagogis untuk mengasah kompetensi berpikir kritis dan kreatif mahasiswa, tetapi juga berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang pendidikan berkualitas dan penguatan industri. Prof. Didik Hariyanto adalah guru besar dalam bidang keahlian/kepakaran Teknologi Pembelajaran Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Sutopo, M.T., membahas "Tantangan dan Strategi Pembelajaran Vokasional Teknik Mesin di Era Transformasi Digital". Ia mengusulkan sebuah model pembelajaran inovatif, yaitu “Peer-Project-Based Learning” yang diintegrasikan dengan kecerdasan buatan. Model ini dirancang sebagai solusi untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan adaptif, kolaboratif, dan inovatif. Strategi ini diyakini sangat relevan untuk memenuhi kebutuhan industri modern yang kini banyak berbasis pada teknologi cerdas. Prof. Sutopo adalah guru besar dalam bidang keahlian/kepakaran Pembelajaran Vokasional Teknik Mesin Fakultas Teknik.
Dari bidang ilmu sosial dan humaniora, Prof. Dr. Miftahuddin, M.Hum., menguraikan gagasannya mengenai "Politik Kebudayaan Penyebaran Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Abad XIII–XVII di Indonesia". Beliau menjelaskan bahwa proses penyebaran Islam di Nusantara berlangsung melalui pendekatan yang damai dan kultural. Pendekatan ini berhasil melahirkan corak Islam yang ramah, toleran, dan inklusif. Warisan sejarah inilah yang menurutnya menjadi fondasi kokoh bagi kerukunan antarumat beragama serta persatuan bangsa Indonesia hingga saat ini. Prof. Miftahuddin adalah guru besar dalam bidang keahlian/kepakaran Sejarah Politik Kebudayaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Gagasan keempat datang dari Prof. Dr. Ali Muhson, M.Pd., yang menekankan pentingnya "Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi". Ia berpendapat bahwa asesmen tradisional sering kali hanya mengukur kemampuan hafalan, bukan keterampilan nyata yang dibutuhkan dalam kehidupan. Melalui asesmen autentik, siswa didorong untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah riil, sehingga mereka dapat memahami keterkaitan konsep ekonomi dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, proses pendidikan menjadi lebih bermakna dan mampu menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan global. Prof. Ali Muhson adalah guru besar dalam bidang keahlian/kepakaran Evaluasi Pembelajaran Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Terakhir, Prof. Dr. Ir. Heri Wibowo, M.T., memaparkan peran krusial "Rekayasa Metalurgi Las untuk Menjawab Tantangan Industri Manufaktur". Ia menjelaskan berbagai inovasi dalam teknologi pengelasan yang bertujuan untuk mengurangi distorsi, menekan tegangan sisa, serta meningkatkan efisiensi produksi. Salah satu hasil risetnya yang konkret adalah prototipe rangka sepeda aluminium yang dikembangkan bersama industri kecil menengah. Penguasaan metalurgi las yang tepat menjadi kunci bagi peningkatan daya saing industri strategis seperti transportasi, maritim, dan alat berat. Prof. Heri Wibowo adalah guru besar dalam bidang keahlian/kepakaran Metalurgi Las Fakultas Vokasi.
Dengan pengukuhan kelima guru besar ini, Universitas Negeri Yogyakarta berharap dapat semakin memperkuat kontribusinya di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, dan teknologi. Kehadiran mereka diharapkan menjadi motor penggerak inovasi yang mampu memperluas khazanah keilmuan serta memberikan solusi nyata atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan dunia industri.