Orient Perfume: Ketika Passion Bertemu Inovasi, Wangi Kesuksesan Tercipta

Orient perfume karya mahasiswa WMK

Dari ide sederhana, menjadi peluang besar, parfum karya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) inilah cerita inspiratif dari tim Orient Perfume bukan sekadar produk, melainkan bukti bahwa kreativitas bisa membawa perubahan. Melalui program Wirausaha Merdeka (WMK) 2024, parfum ini hadir dengan konsep unik yang jarang dikemukakan oleh peserta WMK sebelumnya. Anugerah Pratama, Steve de Vitto, Anthony Angger, Miko Putra Pratama dan Ryandi Syauqi berhasil memadukan kreativitas, keberanian, dan kerja sama menjadi produk parfum yang tidak hanya wangi, tapi juga punya daya tarik unik di pasaran.

Menurut ketua tim Anugerah Pratama awalnya mereka hanya ingin mencoba. “Tapi dari coba-coba ini, kami yakin kalau produk ini punya potensi besar,” ujar Anugrah, Senin (16/12). Bersama timnya, ia tak hanya meracik parfum berkualitas menggunakan fragrance oil terbaik, tetapi juga memastikan produk mereka aman dan telah mengantongi izin BPOM.

Produk parfum cukup jarang digunakan sebagai luaran produk Wirausaha Merdeka. Steve de Vitto mengatakan latar belakang pembuatan parfum ini karena pada saat ini parfum merupakan kelengkapan wajib dalam pergaulan keseharian, baik saat kuliah, hang out maupun kegiatan lainnya. “Pada saat ini kami buat dua produk dengan nama Havre de Nuit yang beraroma buah dan Miella yang beraroma bebungaan” katanya. Produk lainnya akan dilisting pada laman bisnis online pada awal tahun 2025.

Ryandi Syauqi menjelaskan Orient Perfume terbuat dari fragrance oil yang dimixing dengan bibit yang sudah jadi agar harga jual terjangkan bagi kalangan mahasiswa. “Parfum ini dapat digunakan pria dan wanita tua dan muda” ujar Ryandi.

Berbeda dengan parfum lain, Orient Perfume menawarkan bundling tiga varian aroma dalam satu kotak. Mulai dari kesegaran apel, manisnya buah, hingga aroma bunga yang elegan, semuanya dirancang untuk mencerminkan semangat Gen Z yang dinamis dan penuh energi. Dengan harga terjangkau, hanya Rp50.000 per kotak, parfum ini memberikan kesan mewah tanpa bikin kantong bolong.

Dari meja laboratorium hingga ke tangan konsumen, perjalanan Orient Perfume penuh dengan tantangan. Namun, hasilnya luar biasa. Dalam demo pertama, mereka berhasil menjual 100 kotak hanya dalam sehari. Dengan harga ramah di kantong Rp 50.000 untuk satu bundling (tiga varian) dan Rp 100.000 untuk dua bundling Orient Perfume membuktikan bahwa kualitas tidak harus mahal.

Kedepan, tim ini berencana fokus di e-commerce, menjadikan produk mereka lebih mudah dijangkau oleh konsumen di seluruh Indonesia. Mereka juga terus berinovasi, merancang ukuran baru hingga mempersiapkan strategi pemasaran yang lebih masif.

Penulis
Prasetyo Prima Sanota dan Siti Balqis Syafitri
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus