Perkawinan merupakan sebuah kontrak antara dua orang pasangan yang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam posisi yang setara. Seorang perempuan sebagai pihak yang sederajat dengan laki-laki dapat menetapkan syarat-syarat yang diinginkan sebagaimana juga laki-laki. Perkawinan secara mendasar berarti melibatkan diri dengan pembicaraan mengenai kasih sayang (mawaddah wa rahmah), dan hal inilah yang merupakan pokok pondasi suatu perkawinan. Namun pada kenyataannya masih banyak ditemui pernikahan di Indonesia perbedaan gender sangat mempengaruhi tingkat perceraian dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ataupun diskriminasi karena gender. Berdasar hal tersebut Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) menggagas penelitian program pra nikah berbasis kesetaraan gender. Melalui penelitian tersebut berhasil mengukir prestasi diajang kompetisi inovasi mahasiswa tingkat internasional. Tim delegasi FIS UNY berhasil meraih penghargaan emas pada kompetisi World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) pada 15 – 20 Agustus 2021 lalu.
WYIIA merupakan ajang inovasi mahasiswa dalam berbagai bidang seperti pendidikan, sosial humaniora, teknologi, dan sains. Kompetisi ini diikuti oleh berbagai jenjang pendidikan sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi dengan total peserta mencapai 367 tim seluruh dunia. Kompetisi inovasi tingkat dunia ini mendorong para inovator muda untuk menggagas ide dalam upaya menyelesaikan masalah dunia secara makro. Kompetisi ini diikuti oleh banyak negara dunia bahkan lebih dari 30 negara dunia beradu inovasi unggulan mulai dari Malaysia, Singapora, Thailand, India, Los Angles Amerika, Korea Selatan, Indonesia, Filipina, dan negara bagian Eropa, Amerika, dan Asia.
Tim delegasi FIS UNY menjadi salah satu finalis dalam ajang dunia ini dimana tim terdiri dari Vera Ananda Aguswati mahasiswa Pendidikan IPS 2019, Dinda Bariqul Zahfa mahasiswa Pendidikan Geografi 2019, Syarifah Nur’Aini mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019, dan Embun Ayudya Pawestri mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2018. Tim delegasi FIS dalam ajang ini mengusung isu pernikahan dan kesetaraan gender di Indonesia. Inovasi yang disusun adalah program pendidikan pra – nikah berbasis kesetaraan gender.
Berangkat dari keprihatinan tingginya angka perceraian dan kekerasan terhadap perempuan didalam rumah tangga. Tim ini melalukan riset awal dengan studi literatur dan menemui bahwa adanya kekerasan didalam rumah tangga dikarenakan rendahnya persiapan pernikahan dan pemahaman konsep kesetaraan gender. Oleh karena itu gagasan yang muncul adalah sertifikat pra – nikah yang digunakan sebagai syarat menikah setelah menempuh pendidikan pra-nikah berbasis kesetaraan gender.
“Pemahaman kesetaraan gender dan implementasinya di dalam pernikahan di Indonesia sangat rendah, hal ini yang mendorong kami untuk menggagas regulasi pernikahan berbasis kesetaraan gender”, jelas Vera Ananda. Tim ini juga didampingi oleh dosen pembimbing dari program studi pendidikan IPS FIS UNY, Yumi Hartati, M.Pd. Pelaksanaan kegiatan riset awal tim melakukan analisis isu, data secara literatur. Pelaksanaan kompetisi inovasi mahasiswa ini dilakukan secara daring dengan presentasi berbahasa Inggris. Pada sesi presentasi cukup menjadi tantangan khusus bagi Vera dan tim. Namun pada penganugerahan Tim Fakultas Ilmu Sosial UNY berhasil meraih penghargaan medali emas. Vera dan tim juga berencana untuk mengembangkan gagasan sebagai rekomendasi program yang bisa dilaksanakan sebagai upaya menanamkan nilai kesetaraan gender di Indonesia dengan berkerjasama mitra instansi KOMNAS Perempuan, Kementrian Agama, dan lembaga terkait lainnya.(Yumi/Vera/Sari)