Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kelompok KKNM-27533 dari Program Studi Pendidikan Sosiologi menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik berperspektif GEDSI (Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) bagi 25 anggota PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) RT 1,2, dan 3 di Dusun Dukuh, Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.Kegiatan ini berlangsung belum lama ini di rumah Kepala Dukuh setempat, Wiwik Harnani.
Inisiatif ini berangkat dari temuan observasi lapangan yang menunjukkan masih kuatnya marginalisasi terhadap perempuan dan kelompok rentan termasuk warga berpenghasilan rendah, lansia, dan penyandang disabilitas dalam aktivitas berpolitik yang paling dekat dengan mereka seperti pengambilan keputusan sehari-hari di tingkat rukun tetangga dan dusun. Dengan menggandeng PKK, tim menargetkan aktor-aktor rumah tangga yang strategis untuk meneruskan pengetahuan ke keluarga dan forum warga. Materi pelatihan mencakup pengantar “apa itu politik” (melampaui isu elektoral), konsep gender dan ekspektasi peran, isu disabilitas dan inklusi, serta hak dan kewajiban warga negara. Seluruh topik dirangkai agar relevan dengan praktik keseharian di komunitas, dari pembagian kerja domestik hingga partisipasi dalam musyawarah warga.
“Kami mendengar langsung ada peserta yang, setelah mengikuti materi, ingin mengajak suaminya berbagi tugas menyapu dan mencuci piring karena memahami pembagian kerja domestik terkait peran gender, bukan kodrat biologis,” kata Mohammad Effendi, fasilitator sekaligus narasumber dari tim KKN UNY. Untuk mengukur capaian kegiatan pelatihan, penyelenggara melakukan pra-tes dan pasca-tes singkat. Rata-rata skor meningkat dari 10,76 menjadi 11,52 dari total 15 poin kenaikan 0,76 poin atau sekitar 7,1% berdasarkan evaluasi internal. Meski bersifat awal, temuan ini memberi indikasi peningkatan literasi seputar partisipasi warga dan prinsip-prinsip inklusi di kalangan peserta.
Dalam konteks tata kelola desa di Indonesia, deliberasi di tingkat dusun dan rukun tetangga menjadi pilar penting penentuan program sosial. PKK sebagai jejaring perempuan yang dekat dengan dinamika rumah tangga dan komunitas memegang peran kunci dalam menjembatani kebijakan dengan praktik di lapangan. Kerangka GEDSI membantu memastikan kebijakan dan inisiatif komunitas memperhitungkan kesetaraan gender, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, serta keterlibatan kelompok yang berisiko terpinggirkan.
Program ini merupakan bagian dari KKN UNY yang menghubungkan pembelajaran kampus dengan pengabdian masyarakat. Kelompok KKNM-27533 UNY menegaskan bahwa politik bukan semata urusan pemilu, melainkan juga soal keputusan-keputusan harian di rumah tangga dan lingkungan yang idealnya berpihak pada kesetaraan dan inklusi.
English