Metode pembelajaran kooperatif yang banyak diterapkan di sekolah yaitu Numbered Head Together (NHT). Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Strategi Pembelajaran IPS, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) kembangkan video pembelajaran IPS menggunakan metode Number Head Together (NHT). Skenario dalam video pembelajaran tersebut disusun oleh Romaliah, Muh. Ghofar Latif, Prinka Dea Nurrahma, Awwaliyatun Ni’mah dan Zeni Oktaviani.
Romaliah menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Spencer Kagan. Penggunaan metode NHT dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Selain itu, metode NHT dapat mengembangkan ketarampilan sosial sehingga siswa dapat menerima teman-temannya yang memiliki berbagai latar belakang. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
“Langkah pertama dalam metode pembelajaran NHT adalah penomoran. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok melalui permainan yang akan disampaikan oleh guru (peserta didik terdiri dari 20 siswa sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 siswa). Selanjutnya, masing-masing peserta didik di dalam kelompok menerima topi dengan warna yang berbeda-beda yaitu merah, biru, kuning, dan hijau.” jelasnya.
Mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2016 tersebut menambahkan, langkah kedua yaitu mengajukan pertanyaan. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik. Pertanyaan tersebut sudah ada didalam masing-masing topi. Untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut peserta didik dapat mencari informasi/data dengan membacauraian teori mengenai jenis dan fungsi lembaga sosial yang terdapat di dalam Buku Siswa Langkah berikutnya, berpikir bersama. Peserta didik menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan setiap anggota dalam kelompoknya mengetahui jawaban tersebut. Pada langkah ini guru membimbing siswa dalam diskusi kelas. “Langkah terakhir adalah menjawab. Guru memanggil salah satu nomor, misalnya nomor 1 dan para peserta didik dari tiap kelompok dengan nomor 1 maju ke depan untuk menyampaikan jawaban” tutupnya (Eko)