Kegiatan soft skill ini pada dasarnya adalah untuk menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri. Pembinaan soft skill ini sangat penting bagi para mahasiswa agar kedepan bisa meningkatkan kompetensi interpersonal, kompetensi berkomunikasi, bagaimana mengembangkan diri dan sebagainya. Jika merujuk dalam pilar pendidikan oleh Unesco, ada 4 pilar yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together dimana pilar tersebut berkaitan erat dengan soft skill. Demikian dikatakan Wakil Rektor I UNY Margana dalam pembinaan soft skill mahasiswa baru jalur SBMPTN kelompok pertama di Auditorium, Senin (22/7). Lebih lanjut Wakil Rektor I mengatakan bahwa memasuki abad 21 mahasiswa harus memiliki 4 C yaitu communication, collaboration, critical thinking and problem solving serta creativity and innovation. “Semua ini berada pada bagian aspek soft skills” kata Margana “Apalagi kita berada dalam era revolusi industri 4.0 yang didalamnya membutuhkan soft skill”. Sehingga mahasiswa baru akan menjadi lulusan yang luar biasa salah satunya dengan literasi manusia memahami karakter manusia, sosial budaya, berkomunikasi dan sebagainya. Margana menginformasikan bahwa peminat UNY lewat jalur SBMPTN 38.007 yang diterima 2.223 orang. Oleh karena itu para mahasiswa baru SBMPTN harus bersyukur dan bangga.
Wakil Rektor III Sumaryanto mengatakan bahwa soft skill ini diikuti oleh mahasiswa baru jalur SBMPTN sejumlah 1.061 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa FIP 361 orang, FBS 417 orang dan FMIPA 283 orang. “Materi pembinaan terdiri dari 6 teori dan 12 praktik yang melibatkan 383 dosen dan 112 instruktur” kata Sumaryanto. Kegiatan soft skill juga dilaksanakan di unit fakultas masing masing dan diberi materi yang bersifat praktek dengan pemateri pimpinan UNY tingkat fakultas, jurusan dan program studi.
Pembinaan soft skill mahasiswa UNY dilakukan dalam proses pembelajaran maupun ekstra kurikuler. Pembinaan soft skill ini diperlukan agar mahasiswa dapat memiliki ketrampilan berinteraksi dengan orang lain. Salah satu bentuk ekstra kurikuler yang dapat membentuk soft skill mahasiswa adalah melalui kegiatan organisasi mahasiswa. Materi yang disampaikan dalam pembinaan soft skill ini diantaranya manajemen waktu, etika perilaku mahasiswa dan pengembangan karakter mahasiswa berbasis budaya lokal Indonesia. Salah satu peserta, Fahda dari prodi pendidikan seni tari merasa gembira dapat diterima sebagai mahasiswa baru UNY lewat jalur SBMPTN. Alumni SMAN 1 Cilacap tersebut berharap agar apa yang didapat dalam pelatihan soft skill ini dapat membuatnya lebih mengetahui tentang kehidupan bermahasiswa dan belajar tentang leadership. (Dedy)